Dirut Jasa Marga Adityawarman mengatakan, pihaknya pro aktif mendukung target pemerintah agar Trans Jawa tuntas seluruhnya 3 tahun lagi. Salah satunya mengakuisisi ruas-ruas Tol Trans Jawa yang mandek seperti Tol Solo-Kertosono-Ngawi yang dulunya milik PT Thiess Contractors Indonesia, perusahaan asal Australia, karena kesulitan pendanaan.
"Target bahwa 2018 jalan tol di Jawa kan semuanya harus nyambung," kata Adityarman dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan, Kamis (28/5/2015).
Ia mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo memang menargetkan bisa membangun 1.000 Km jalan tol baru dalam 5 tahun atau hingga 2019. Pihaknya ikut berpartisipasi dalam target tersebut.
"Kita ikut tender karena kita ikut proses kalau kita menang ya kita ambil. Tidak semuanya Jasa Marga kan pastinya," katanya.
Misalnya, saat ini perseroan sedang ikut tender konsesi Tol di Bandung, Jawa Barat yaitu Tol Koja-Soreang. Selanjutnya menyusul untuk ikut tender Tol Balikpapan-Samarinda.
"Jadi 1.000 Km itu program nasional, bukan yang dibangun Jasa Marga, makanya saya tadi ingatkan DPR. Kalau bisa kita dapat 600 km, kita kan berusaha, kan harus fight kita. Tapi kan investor lain kan juga banyak. Kan mereka berminat juga," katanya.
Adit mengatakan, selama ini setiap pembangunan proyek tol, perseroan masih mengandalkan dana internal yang porsinya 30%, sedangkan sisanya berasal dari dana perbankan.
"Perbankan kita kan lagi banyak duit, jadi tidak masalah," katanya.
(Suhendra/Rista Rama Dhany)