"Rp 840 miliar, dengan perincian Rp 280 miliar untuk Jawa Barat dan sisanya Rp 560 miliar di Jawa Tengah. Angka ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu," ungkap Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Jawa-Kalimantan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Adriananda dihubungi detikFinance, Rabu (3/6/2015).
Adriananda mengatakan, lebih rendahnya alokasi anggaran perawatan jalur Pantura di dua wilayah ini, lantaran beban jalur Pantura akan semakin berkurang berkat berfungsinya tol Cikampek-Palimanan (Cikapali).
"Diperkirakan 60% kendaraan yang biasa lewat pantura akan beralih masuk ke jalur tol itu," sambung dia.
Ia juga menjelaskan, alokasi dana jalur pantura untuk Jawa Tengah lebih besar dibanding yang di Jawa Timur, karena masih ada beberapa titik di sepanjang jalan provinsi itu yang perlu mendapat perhatian.
Seperti diketahui, total alokasi anggaran perawatan jalur Pantura di 2014 mencapai Rp 1,8 triliun. Jumlah ini meningkat dari anggaran di 2013 yang hanya Rp 1,28 triliun atau naik sekitar 38%. Jumlah ini termasuk dana penanganan banjir sebesar Rp 500 miliar.
Sedangkan tanpa dana penanganan banjir tersebut maka anggaran Pantura untuk Jabar, Jateng, dan Jatim sebanyak Rp 1,2 triliun. Sementara tahun ini untuk Jabar dan Jateng saja Rp 840 miliar.
Adriananda mengatakan, Kementerian PUPR sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas di jalur Pantura Jawa Tengah.
"Sejak bulan ini dilakukan evaluasi dengan semua stakeholder terkait untuk persiapan arus mudik dan arus balik Lebaran 2015," ungkap dia.
(Rista Rama Dhany/Angga Aliya)