RI Masih Impor Singkong Hingga Jagung, Ini Daftarnya

RI Masih Impor Singkong Hingga Jagung, Ini Daftarnya

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 09 Jun 2015 07:26 WIB
RI Masih Impor Singkong Hingga Jagung, Ini Daftarnya
Jakarta - Ada beberapa jenis pangan yang sebetulnya tak perlu untuk diimpor ke dalam negeri misalnya singkong. Meski jumlahnya tak banyak, namun mengindikasikan masih ada masalah dengan ketahanan pangan di Indonesia.

Dari tahun ke tahun masih banyak jenis bahan pangan yang masih diimpor, mulai dari jenis yang tak bisa ditanam di Indonesia hingga jenis pangan yang berlimpah, setidaknya ada 10 jenis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Selasa (8/6/2015), ada bahan pangan yang masih diimpor. Berikut daftarnya.

1. Singkong

Data BPS mencatat asal impor singkong hanya berasal dari Vietnam. Pada tahun ini, memang hanya pada April singkong impor masuk ke dalam negeri.

Bila melihat ke beberapa tahun sebelumnya, impor singkong juga pernah terjadi 2013 lalu. Tepatnya bulan Mei, dengan besaran 100 ton atau senilai US$ 38β€Ž ribu dan berasal dari Thailand.

2. Kentang

Indonesia juga menerima pasokan kentang dari negara lain. Pada April 2015, impor kentang mencapai 2.859 ton atau US$β€Ž 1,6 juta. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 9.984 ton atau US$ 4,8 juta.

Berikut negara asal impor kentang:

  • Kanada 2.212 ton atau US$ 1,1 juta
  • Inggris 250 ton atau US$ 213 ribu
  • Vietnam 200 ton atau US$ 114 ribu
  • Negara lainnya 197 ton atau US$ 109 ribu

Β 

3. Cabai

Saat ini sudah ada dua jenis cabai yang rutin diimpor, jenisnya cabai kering-tumbuk dan jenis awet sementara. Untuk jenis kering tumbuk diimpor sebanyak 2.632 ton atau setara US$ 3,2 juta pada April 2015.

Sedangkan akumulasi dari Januari-April 2015, impor tercatat sudah sebanyak 9.049 ton atau US$ 11,1 juta. Berikut adalah negara asal dari cabai kering tumbuk:

  • India 2.003 ton atau US$ 2,3 juta
  • China 420 ton atau US$ 634 ribu
  • Malaysia 179,2 ton atau US$ 128 ribu
  • Jerman 2,8 ton atau US$ 25 ribu
  • Thailand 1,5 ton atau US$ 14 ribu
  • Negara lainnyaβ€Ž 25,3 ton atau US$ 35 ribu


Selain itu, ada cabai jenis awet sementaraβ€Ž, tercatat impor April sebanyak 88,5 ton atau US$ 118 ribu. Akumulasi Januari - April adalah 1.634 ton atau US$ 1,8 juta.

Berikut negara asalnya:

  • Thailand 18,4 ton atau US$ 16 ribu
  • Tiongkok 17,3 ton atau US$β€Ž 20 ribu
  • Malaysia 52,8 ton atau US$ 81 ribu

Β 

4. Bawang Merah

Impor bawang merah dalam tahun ini mencapai 6.106 ton atau setara dengan US$ 1,9 juta. Rinciannya pada Februari bawang merah diimpor 836 ton atau US$ 263 ribu. Kemudian berlanjut di bulan Maret sebanyak 1.872 ton atau US$ 598 ribu dan April sebesar 3.398 ton atau US$ 1,1 juta.

Asal dari bawang merah impor tersebut adalah India. Bila pada tahun-tahun sebelumnya, Thailand dan Vietnam juga merupakan pemasok bawang merah ke dalam negeri.

Selain itu Indonesia juga masih rutin mengimpor bawang putih. Asalnya hanya dari Tiongkok dengan jumlah 32.960 ton atau US$ 23 juta. Akumulasi di 2015 adalah 140.723 ton atau US$ 98,2 juta.

5. Kopi

Pada April 2015, impor kopi adalah sebesar 1.419 ton atau US$ 3,7 jutaβ€Ž. Sedangkan secara akumulasi dari Januari, impor sudah mencapai 2.554 ton atau US$ 8,4 juta.

Berikut negara asalnya kopi yang diimpor Indonesia:

  • Brasil 228 ton atau US$ 813 ribu
  • Vietnam 1136 ton atau US$ 2,2 juta
  • Malaysia 12,3 ton atau US$ 140 ribu
  • Italiaβ€Ž 18,6 ton atau US$ 347 ribu
  • Negara lainnya 23,7 ton atau US$ 153 ribu.

Β 

6. Teh

Impor teh pada April adalah 989,9 ton atau US$ 2,1 juta. Akumulasi dari awal tahun adalah 4.692 ton atau US$ 8,03 juta.

Berikut negara asalnya :

  • Vietnam 538 ton atau US$ 479 ribu
  • Kenya 224 ton atau US$ 677 ribu
  • Srilanka 50,1 ton atau US$ 417 ribu
  • Iran 70,8 ton atau US$ 59 ribu
  • Jepang 6,2 ton atau US$ 108 ribu
  • Negara lainnya 99,8 ton atau US$ 376β€Ž ribu.

Β 

7. Tepung Terigu

Impor tepung terigu pada April 2015 mencapai 7.566 ton atau US$β€Ž 2,9 juta.β€Ž Dihitung sejak Januari 2015, tepung terigu yang diimpor sudah mencapai 33.497 ton atau setara dengan US$ 12,9 juta.

Berikut negara asalnya :

  • India 3.662 ton atau US$ 1,2 juta
  • Srilanka 774 ton atau US$ 317 ribu
  • Ukraina 1.035 ton atau US$ 374 ribu
  • Vietnam 880 ton atau US$ 433 ribu
  • Turki 460 ton atau US$ β€Ž161 ribu
  • Negara lainnya 755 ton atau US$ 355 ribu.

Β 

8. Biji Gandum

Impor biji gandum pada April 2015 adalah sebesar 685.880 ton atau US$ 209,3 juta. Sedangkan secara akumulasi sudah mencapai 2,3 juta ton atau US$ 727,4 juta.

Berikut negara asalnya :

  • Australia 468.868 ton atau US$ 138,3 juta
  • Kanada 103.127 ton atau US$ 35,3 juta
  • AS 103.558 ton atau US$ 32,9 juta
  • Moldova 4.136 ton atau US$ 1,1 juta
  • Negara lainnya 6.159 ton atau US$ 1,5 juta.

Β 

9. Susu

Susu impor masuk ke dalam negeri sebesar 18.662 ton atau US$ 51,8 juta pada April 2015. Akumulasi dariβ€Ž awal tahun tercatat sebesar 68.898 ton atau US$ 203,8 juta.

Berikut negara asalnya :

  • Selandia Baru 4.941 ton atau US$ 13,1 juta
  • Australia 4.112 ton atau US$ 13,1 juta
  • Amerika Serikat 4.048β€Ž ton atau US$ 11,1 juta
  • Belgia 1.475 ton atau US$ 3,9 juta
  • Prancis 1.905 ton atau US$ 4,6 juta
  • Negara lainnyaβ€Ž 2.179 ton atau US$ 5,8 juta.

Β 

10. Jagung

Impor jagung pada April 2015 tercatat sebesar 212.256 ton atau senilai dengan US$ 48,9 juta. Akumulasi dari Januari-April, impornya adalah sebesar 1,3 juta ton atau US$ 302,5 juta.

Berikut negara asalnya:

  • Brasilβ€Ž 61.232 ton atau US$ 13,3 juta
  • Argentina 121.092 ton atau US$ 26,8 juta
  • India 7.871 ton atau US$ 1,7 juta
  • Amerika Serikat 21.275 ton atau US$ 5,1 juta
  • Thailandβ€Ž 485 ton atau US$ 1,2 juta
  • Lainnyaβ€Ž 298 ton atau US$ 527 ribu
Halaman 6 dari 11
(hen/dnl)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads