Salah seorang pedagang Yenyen, mengaku omzetnya menurun sejak beberapa bulan yang lalu akibat sepinya pembeli. Pemilik toko batik ini mengaku, penjualannya turun hingga 40%.
"Sudah lama. Sebelum PRJ (Pekan Raya Jakarta), sudah turun antara 30 sampai 40 persen," kata Yenyen ditemui detikFinance di tokonya, Rabu (23/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepinya pembeli juga diamini Rico penjual pakaian di lokasi yang sama. Ia mengaku omzetnya turun drastis hingga 40-50% dibanding awal tahun.
"Pas puasa malah sepi. Biasanya kan awal puasa lagi ramai, paling seminggu cuma laku 7-8 lusin," kata Riko.
Rico yang sudah berdagang di ITC Mangga Dua sejak 15 tahun lalu ini pun berencana pindah ke Pasar Tanah Abang tahun depan. Sebab, biaya sewa kios di tempat ini akan naik.
"Penjualan sepi. Omzet seharinya sering kurang dari satu juta (rupiah), sudah begitu sewa tempat naik tahun depan jadi Rp 100 juta per tahun, tahun lalu sampai habis kontrak nanti Rp 75 juta," ungkap Riko.
Rico mengatakan, mahalnya sewa tempat membuat dirinya tak bisa lagi bertahan di Mangga Dua. Apalagi di tengah sepi pembeli seperti sekarang ini.
"Orang udah banyak nggak sanggup beli. Jualan sepi, nggak ada pilihan selain pindah. Di (Pasar) Tanah Abang kan ramainya rutin, nanti pindah pas sudah dapat tempat di proyek yang baru di sana," imbuhnya.
(ang/ang)