"Kita berniat terbang ke Jeddah," kata Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo saat buka puasa bersama di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (7/7/2015).
Sriwijaya memandang rute Jeddah sebagai pasar empuk sebab pasar umroh sangat tinggi di Tanah Air. Apalagi pasar penerbangan tersebut banyak diisi oleh maskapai asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung rencana tersebut, Sriwijaya menyiapkan program pengadaan pesawat berbadan lebar. Namun Sriwijaya belum memutuskan memilih pesawat untuk mendukung rencana layanan penerbangan ke Jeddah.
"Mau ke Jeddah investasi minimum 2 pesawat badan lebar. Tersedia di pasar Boeing 777, 767, Airbus 330 dan 340. Kita belum putuskan yang mana," sebutnya.
Selain mendatangkan pesawat berbadan lebar, Sriwijaya memiliki program mendatangkan pesawat lebih kecil yakni 20 unit Boeing 737 Max 8 dan 2 unit Boeing 737-900 ER.
"737-800 max. Ini masih dibicarakan baru siap 2017. Kita masuk 2 unit ke 737-900 ER. Yang 2 itu brand new. Agustus ini, kita ambil dari pabrik di Seattle. 11 tahun, baru kita beli pesawat baru," ujarnya.
(feb/hen)