Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, dirinya tak bisa memungkiri soal fakta tersebut. Namun, Franky belum bisa merincikan sejauh mana penurunan minat investor baru ke Batam.
"Masih tingginya demo buruh ada pengaruhmya terhadap investor baru yang berminat investasi ke Batam. Kaitannya dengan gejolak sosial dan besaran UMR," kata Franky dalam konferensi pers soal 100 realisasi investasi di kantornya, Jumat (10/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demo buruh masih tinggi di Batam akibat tingginya upah dan belum tertatanya mekanisme penetapan upah. Ada dualisme mekanisme yaitu Pemkot Batam dan Otorita Batam," katanya.
Franky mengatakan, kewenangan Otorita Batam selama ini tak hanya mengelola kawasan ekonomi khusus dan industri dalam lingkup free trade zone, namun juga menyentuh aspek soal pengupahan.
"Mekanisme penentuan upah mestinya wewenang Pemkot," katanya.
Ia mengatakan, komitmen Presiden Jokowi sangat kuat untuk membangun Batam. Namun dalam upaya membangun Batam dihadapi permasalahan termasuk soal demo pekerja yang marak.
Seperti diketahui aksi demo pekerja terhadap perusahaan asing telah membuat investor diam-diam hengkang dari Batam.
(hen/dnl)