Akses tol baru ini dibangun oleh konsorsium 3 pengembang properti yaitu Agung Sedayu (Green Lake City), Bina Sarana Mekar anak usaha Goldland Group (Puri 11), dan Metland Puri (Puri Metropolitan). Masing-masing pengembang keroyokan merogoh kocek untuk membangun akses tol tersebut.
Direktur PT Metropolitan Land (Metland) Thomas J.A. mengatakan Metland berkontribusi sebesar 26% dari total biaya untuk bikin pintu tol baru senilai Rp 250 miliar. Masing-masing berkontribusi antara lain Agung Sedayu 63%, Metland 26%, sisanya 11% Goldland Group.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Pemasaran Metland, Anhar Sudrajat mengatakan selain akses tol langsung di Karang Tengah, Tangerang, Banten perseroan juga membangun sendiri akses langsung tol di Bekasi Jawa Barat.
"Kalau di Bekasi pintu tolnya nggak gede. Kecil. Itu kita sumbang Rp 50 miliar dan sama tanah, soalnya tanahnya kan kita kasih ke Pemda Bekasi, buat negara," katanya.
Anhar mengatakan sebagai pengembang yang berinvestasi di kawasan tersebut, sudah sepatutnya ikut berkontribusi dalam menyediakan infrastruktur termasuk jalan di sekitar lokasi.
"Itu kan (pintu tol) juga permintaan dari wali kota, jadi pintu tol yang kita bangun ini bisa urai 18 titik kemacetan, salah satunya Bekasi Barat. Yah karena kita investasi di situ saya kira kita juga harus ikut berperan dengan bangun tol itu," katanya.
(hen/ang)