Kontraktor Wajib Kerja Lembur, Bendungan Ini Tuntas Lebih Cepat 2 Tahun

Kontraktor Wajib Kerja Lembur, Bendungan Ini Tuntas Lebih Cepat 2 Tahun

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 29 Jul 2015 12:03 WIB
ilustrasi
Jakarta - Instruksi Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar proyek pembangunan infrastruktur dikerjakan marathon 7 hari seminggu dan dua shift, langsung direspons serius oleh para kontraktor.

Salah satunya seperti yang dilakukan BUMN konstruksi PT Waskita Karya pada proyek pembangunan Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)โ€Ž.

"Kita kerjakan marathon makanya target penyelesaiannya maju. Lebih cepat 2 tahun dari target semula," ujar Kepala Divisi Sipil PT Waskita Karya Ridwan Darmaโ€Ž kepada detikFinance, Rabu (29/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kegiatan konstruksi proyek Bendungan Raknamo sudah tahap penyelesaian terowongan air, merupakan terowongan tempat keluarnya air yang akan menjadi sumber tenaga pemutar turbin pembangkit listrik.

"Terowongan ini sudah selesai, sudah tertembus sekarang," tuturnya.

Menteri Basuki ditemui termisah mengatakan, target percepatan pembangunan Bendungan Raknamo tak lepas juga dari dukungan dari masyarakat setempat terkait pembebasan lahan.

"Sejauh ini nggak ada kendala dalam pembangunan. Kontraktor bekerja maraton. Pembebasan lahan juga lancar. Justru masyarakat merelakan lahannya untuk dibebaskan segera untuk pembangunan dan membuat akses ke lokasi," kata Basuki.

Dengan konsep pekerjaan maraton ini, proyek Bendungan Raknamo yang semula ditargetkan selesai 2019 kemungkinan bisa selesai lebih cepat 2 tahun.

"Cuma butuh satu musim hujan lagi. 2017 sudah selesai Bendungan Raknamo. Nggak perlu tunggu 2019," kata Basuki.

Peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur dimulai pada 20 Desember 2014. Proyek senilai Rp 760 miliar ini akan menempati lahan seluas 2.668 hektar yang akan dimanfaatkan untuk tapak bendungan termasuk area genangan atau waduk.

Pembangunan bendungan ini memiliki arti penting bagi masyarakat di NTT yang sering mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Sedikitnya, ada tiga wilayah setingkat Desa dan Kelurahan yang akan dilayani oleh bendungan ini yakni Kelurahan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak.

(dna/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads