Mengejar target swasembada pangan dalam 3 tahun tentu tidak mudah, agar tercapai Mentan Amran sejak awal menjabat langsung tancap gas dengan membentuk program UPSUS atau upaya khusus swasembada pangan padi jagung kedelai (pajale).
Dalam UPSUS ini, sebagian besar anggaran diperuntukkan untuk perbaikan irigasi, optimalisasi lahan hingga pembagian peralatan pertanian modern yang jumlahnya ribuan ke petani di berbagai daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luas lahan sawah padi Indonesia seluas 8.124.072 hektar.
Total Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 Kementerian Pertanian Rp 32,81 triliun. Dana ini naik 112,08% dibandingkan anggaran tahun lalu Rp 15,47 triliun. Dana ini ditambah lagi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler pada 2015 sebesar Rp 2,6 triliun, dan DAK APBNP Rp 4 triliun.
Awalnya dana sebanyak itu tersebut diperuntukkan untuk:
- Perbaikan irigasi: 1.500.000 hektar
- Optimalisasi Lahan: 500.000 hektar
- Traktor R-2: 6.100 unit
- Pompa: 2.328 unit
- Sarana produksi pertanian (saprotan) jagung: 102.000 hektar
- Corn celler: 204 unit
- Vertical dryer: 204 unit
- Saprotan Perluasan Areal Tanam Kedelai: 481.500 hektar.
Namun, Mentan melihat dengan upaya tersebut belum cukup untuk mengejar target swasembada pangan. Ia lalu kembali merombak anggaran Kementan. Sehingga upaya untuk mengejar target tersebut lebih banyak digunakan untuk pengadaan peralatan modern, yakni:
- Perbaikan irigasi: 1.100.000 hektar
- Optimalisasi lahan: 530.000 hektar.
- Traktor R-2: 20.000 unit
- Pompa: 7.800 unit
- Rice transplanter: 1.540 unit
- Combine harvester: 2.800 unit
- Power thresher: 1.500 unit
- Vertical dryer padi: 170 unit
- Penggilingan padi: 957 unit
- Saprotan jagung: 1.000.000 hektar
- Corn celler: 2.132 unit
- Vertical Dryer jagung: 209 unit
- Saprodi PAT Kedelai: 350.000 hektar
- Padi organik (SRI): 200.000 hektar
(rrd/hen)