Hal ini diungkapkan oleh Franky usai melakukan pemantauan realisasi investasi kawasan industri Wilmar Group di Serang, Jumat (7/8/2015).
"Ada potensi investasi di kawasan industri ini sampai US$ 10 miliar. Investasinya dari perusahaan yang akan masuk ke kawasan ini, juga dari pembangunan infrastruktur pendukung di dalam dan sekitar kawasan," jelas Franky usai kunjungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mampu menyerap investasi, masyarakat di sekitar lokasi kawasan industri memiliki banyak manfaat langsung dari keberadaan kawasan industri senilai Rp 7 triliun ini.
"Kawasan industri terpadu Wilmar menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Artinya ini akan membuka lapangan kerja baru dan mendukung program pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di tanah air," tuturnya.
Franky menyampaikan apresiasinya terhadap konsep pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan, pembangkit listrik dan kereta api tersebut.
Kawasan industri terintegrasi seperti ini, dinilainya dapat meningkatkan efisiensi produksi dan logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk manufaktur nasional di pasar ekspor.
"Terlebih kawasan industri terpadu Wilmar ini dapat menjadi hub, karena posisinya cukup dekat dengan Serang, Merak maupun Jakarta. Sehingga akses keluar masuk barang dapat lebih mudah," simpulnya.
(dna/feb)