China akan membiayai 100% proyek high-speed railways (HSR) ini berupa pinjaman dengan tenor 40 tahun dengan masa tenggang (grace period) 10 tahun.
"Investasi HSR China US$ 5,5 miliar," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Adrinof Chaniago usai bertemu Pihak China di bawah koordinasi National Development and Reform Commission (NDRC) di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka nggak minta jaminan," ujarnya.
Tawaran tersebut tentu merubah pandangan pemerintah. Awalnya, pemerintah sedikit menahan proyek HSR karena proposal sebelumnya meminta adanya campur tangan APBN.
"Dulu konsepnya pembangunan bersama pemerintah pakai APBN. Kalau pakai APBN memang belum ada agenda itu. Kalau swasta yang membangun atau pihak luar menguntungkan ekonomi, nggak masalah," sebutnya.
(feb/ang)