Karena berubah nama dan kebijakan, otomatis konsep yang diterapkan juga baru. Pria yang akrab disapa Emil ini mengonsepkan Teknopolis sebagai kota kecil di dalam Kota Bandung yang berbasis Teknologi Informasi (IT).
"Bandung Teknopolis itu kota baru untuk menangkap ekonomi global berbasis IT," ujar Emil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (3/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing akan bersinergi berbagi infrastruktur. Selain Summarecon, di sana juga ada tanah dari Pemprov Jawa Barat, Polda dan Pertamina, sehingga tempat tadi menjadi percontohan kota baru yang paling futursitik sekaligus realistis. Kita kan juga berencana memindahkan Pemkot ke sana," terang Emil.
Konsep Bandung Teknopolis ini terinspirasi dari Silicon Valley yang berada di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS). Emil menjelaskan untuk menarik para investor IT kelas kakap dari Silicon Valley, Bandung Teknopolis memerlukan peran serta pemodal ventura (venture capital).
Salah satu perusahaan investasi yang diundang untuk menjadi investor di Kota Bandung adalah Plug and Play Ventures.
"Kita butuh pemodal yang basisnya bukan perbankan, ini yang sedang dimulai. Kita akan menundang perusahaan Plug and Play. Perusahaan yang mengawinkan pemodal dan perusahaan IT. Ini bukti bahwa di Bandung orang pintar bisa direspons ekonomi global sehingga mereka bisa berkiprah di level internasional," bebernya.
Berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukan, kawasan Teknopolis diklaim bisa menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Jika sudah berdiri kokoh, diprediksi akan ada 400.000 lapangan pekerjaan hadir di kawasan tersebut.
"Bisa dibayangkan bagaimana pertumbuhan ekonomi di sana dan masyarakat sekitar juga bisa bekerja di Teknopolis. Kepentingan stakeholder terjaga, pertumbuhan ekonomi masyarakat juga terjada," jelasnya.
Untuk mewujudkan mimpi Bandung Teknopolis, menurut Emil diperlukan dana hingga Rp 5 triliun.
"Bukan 10 tahun dari sekarang, tapi untuk mematangkan konsep itu butuh 10 tahun," ucapnya.
Mimpi mewujudkan Bandung Teknopolis memang belum bisa dipastikan akan terwujud kapan, namun pelan-pelan Kota Bandung bebenah diri menjadi smart city. Saat ini, sejumlah layanan publik sudah mulai dipermudah dengan pemanfaatan teknologi melalui aplikasi-aplikasi online.
"Konsep smart city itu untuk meng-upgrade birokrasi. Tujuannya biar cepat pelayanan biar akurat keputusan biar efisien dari anggaran," tandasnya.
(avi/ang)