Ia meminta para BUMN yang terlibat yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika), PT Jasa Marga (Persero), PT KAI (Persero) dan PTPN VIII kerja keras, bahkan harus kerja lembur untuk mendapatkan hasil hitungan bisnis yang pas terkait kelanjutan proyek ini.
Rini memastikan proyek kerta cepat Jakarta-Bandung tetap jadi digarap oleh konsorsium BUMN dan mitranya. Selain itu, akan memakai modal sendiri tanpa suntikan uang negara atau APBN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengatakan, salah satu nilai bisnis dari ikutan kereta cepat ini adalah pembangunan kota baru di Bandung Barat. PTPN VIII punya lahan 2.952 hektar untuk agro industri, wisata agro dan pendidkan. Saat ini kawasan ini merupakan lahan kebun teh, namun tak bisa menghasilkan kualitas baik karena di kawasan polusi yang tinggi.
"Kita akan bangun daerah. Ini pasti akan jadi. Kita mau kembangkan daerah Walini 2.952 hektar di Bandung Barat, jadi kota baru. Transportasi dibutuhkan speed berapa, stasiun di mana saja," katanya.
Namun Rini belum bisa memastikan kapan proyek kereta cepat yang akan dibangun konsorsium BUMN ini bisa tuntas. Dalam proposal Jepang dan China sebelumnya, masing-masing menargetkan proyek tuntas dalam 5 tahun dan 3 tahun.
"Saya nggak janji. Waktu nggak lama. Besok kita kerja lembur. Bulan ini kita keputusan (kecepatan dan negara mitra)," katanya.
(hen/rrd)