Menteri Susi Blusukan ke Madura Bertemu Petani Garam

Menteri Susi Blusukan ke Madura Bertemu Petani Garam

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 11 Sep 2015 15:34 WIB
Pamekasan - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti siang ini berkunjung ke Kabupaten Pamekasan, Madura untuk menghadiri acara Festival Garam Nasional 2015. Susi bertemu dengan para petani garam, sekaligus memberikan bantuan geo membran.

Susi tiba pukul 14.30 WIB di Desa Majungan, Kabupaten Pamekasan, dan segera disambut oleh para petani garam. Dalam kunjungan kerja ini, Susi didampingi oleh Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarif Widjaja dan Bupati Pamekasan Ahmad Safii.

Dalam sambutannya, Susi memuji kualitas garam yang diproduksi para petambak garam lokal. Menurutnya, kualitas garam lokal sudah sangat bagus, harusnya sudah bisa digunakan untuk kebutuhan industri, bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat garam di sini bersih sekali, menjadi pertanyaan kenapa kok industri masih belum bisa pakai garam dalam negeri," kata Susi di Desa Majungan, Pamekasan, Jumat (11/9/2015).

Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen terus memberdayakan petani garam agar kualitas garam lokal makin baik, sehingga Indonesia suatu saat tak perlu lagi mengimpor garam industri.

"KKP berkomitmen membantu pemberdayaan yang lebih baik lagi agar petani bisa membuat garam lebih baik lagi," ujarnya.

Untuk terus meningkatkan kualitas garam lokal, Susi berjanji akan memberikan bantuan teknologi untuk pengolahan garam. PT Garam juga ditugasi menyerap garam lokal sebanyak mungkin agar petambak bisa menikmati harga yang layak.

"Saya percaya dengan uang teknologi bisa kita beli. PT Garam akan dapat PMN Rp 350 miliar November ini sehingga bisa serap garam lebih banyak dari petani," katanya.

Susi berjanji akan terus memperjuangkan nasib petani garam yang setiap hari terkena terik matahari namun tak mendapat keuntungan yang layak.

"Kita harus memperjuangkan apapun yang bisa kita lakukan untuk penghargaan atas bapak-bapak petani garam, berjemur tiap hari, tapi harga tidak pantas," tutupnya.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads