Stasiun bawah tanah (underground) milik Mass Rapit Transit (MRT) di Jakarta akan tersambung dengan area perkantoran dan mal. Artinya, penumpang bisa keluar masuk stasiun MRT bawah tanah melalui gedung perkantoran dan mal, yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Konsep stasiun yang terkoneksi ini telah diterapkan pada jaringan MRT dunia seperti MRT di Singapura.
"Sama (seperti MRT di Singapura) jadi kami sedang menyiapkan Pergub-nya (peraturan gubernur) kalau Perda-nya (peraturan daerah) sudah ada Perda No.3 Tahun 2008 dan No.7 Tahun 2013," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, kepada detikFinance, Selasa (22/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jalur MRT Jakarta fase I setidaknya terdapat 13 stasiun sepanjang 15,7 kilometer (km). Stasiun tersebut terdiri dari 6 stasiun yang dibangun di bawah tanah sepanjang 6,81 km dan 7 stasiun dibangun melayang (elevated) sepanjang 8,9 km.
Nama-nama stasiun MRT Jakarta fase I, antara lain Stasiun Lebak Bulus-Stasiun Fatmawati-Stasiun Cipete Raya-Stasiun Haji Nawi-Stasiun Pasar Blok A-Stasiun Blok M-Stasiun Sisingamangaraja-Stasiun Bundaran Senayan-Stasiun Gelora Bung Karno-Stasiun Benhil-Stasiun Setiabudi-Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Bundaran HI.
Mau lihat penampakan stasiun MRT, klik di sini.
(feb/dnl)