Fasilitas perawatan pesawat yang dioperasikan anak usaha Garuda, PT GMF AeroAsia, ini mampu menampung 16 pesawat berbadan kecil (narrow body) secara sekaligus. Hanggar ke-4 dibangun mengikuti standar dan fasilitas perawatan pesawat yang ada di dunia.
"Konsep ini berangkat dari keinginan memiliki hanggar standar internasional dengan desain kreatif. Selain itu, dari sisi operasional lebih efektif karena perpindahan pesawat lebih fleksibel," kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budianto di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Richard mengungkapkan, bangunan bengkel pesawat terbesar di dunia ini memiliki fasilitas terlengkap untuk perawatan pesawat kelas narrow body seperti jenis Boeing 737 atau Airbus 320.
Fasilitas bengkel pesawat GMF ini mampu melayani jasa modifikasi sayap pesawat, perbaikan struktur, perawatan mesin dan APU (Auxiliary Power Unit), modifikasi interior pesawat, pengecetan, dan perawatan lainnya. Richard melanjutkan, meski dapat melakukan perawatan 16 pesawat sekaligus, kapasitas itu akan mencapai full capacity pada 2018 mendatang. Alasannya, GMF harus menyiapkan teknisi berlisensi terlebih dahulu.
"Yang saat ini seadanya dulu, fasilitas ada, tapi orangnya (teknisi) belum ada, kan butuh 5 tahun orang bisa dapat lisensi teknisi pesawat," ujarnya.
Dengan sumber daya yang ada saat ini, sambung Richard, hanggar ke-4 baru bisa melakukan perawatan pada 209 pesawat hingga tahun 2016 nanti.
"Kemudian 2017 akan ditingkatkan jadi 250 pesawat, dan 313 pesawat pada 2018," jelasnya.
(feb/feb)