Di Depan DPR, Rizal Ramli Ngaku Pernah Dilobi Bos Freeport

Di Depan DPR, Rizal Ramli Ngaku Pernah Dilobi Bos Freeport

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 13 Okt 2015 16:40 WIB
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengaku pernah bertemu langsung dengan Chairman Freeport-McMoRan, James R. Moffett di Jakarta. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2000 atau 15 tahun silam.

Saat itu, Rizal Ramli masih menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada waktu itu pertemuan berlangsung di Hotel Mahakam, Jakarta Selatan, Rizal dan Moffett membahas renegosiasi Kontrak Karya (KK) Freeport di di tambang emas dan tembaga Grasberg, Papua. Saat itu, Freeport menyatakan akan menggelontorkan investasi baru sampai US$ 3 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah Indonesia diminta melupakan perpanjangan Kontrak Karya (KK) Freeport di era 1980-an yang prosesnya, menurutnya penuh praktik korupsi.

"Tahun 2000 James R. Moffett ketemu saya minta negosiasi. Begitu duduk, dia serahkan 3 halaman paper. Dia minta lupakan kita sejarah masa lalu perpanjangan KK Freeport tahun 1980-an. Dia bersedia bayar US$ 3 miliar," tutur Rizal di hadapan para anggota Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Selain Rizal, yang datang dalam rapat di Banggar sore ini adalah Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Rizal mengaku ketika itu meminta nilai investasi yang lebih besar sampai US$ 5 miliar dan renegosiasi KK supaya lebih menguntungkan Indonesia.‎ Moffett setuju dengan permintaan Rizal pada waktu itu. ‎

"Saya bilang, US$ 3 miliar itu terlalu sedikit, saya minta US$ 5 miliar plus renegosiasi. Dia bilang setuju, tapi mesti minta persetujuan pemegang saham (Freeport) yang lain," ‎ujarnya.

‎Setelah negosiasi, tiba-tiba Moffett mengatakan kepada Rizal agar suatu waktu datang ke Amerika Serikat, untuk bertemu dengan para petinggi Freeport lainnya.

"Dia bilang lagi, 'lain kali ketemu di hotel mewah di Amerika Serikat saja, jangan di Hotel Mahakam yang jelek ini. Saya tahu Anda suka musik klasik," kata Rizal menirukan ucapan Moffett.‎

‎Mendengar tawaran tersebut, Rizal langsung berang dan menggebrak meja. Ia langsung menolak lobi Moffett, bahkan Rizal mengatakan petinggi Freeport tersebut meminta maaf.

"Saya gebrak meja, Anda bayar US$ 5 miliar, sudah. Anda pikir saya ini pejabat negara apa? Dia bangun dari ujung, nyaris cium tangan saya, minta maaf," katanya.‎

Rizal Ramli berpesan agar para pejabat pemerintah tidak mudah dilobi, apalagi disuap oleh siapa saja. Menurutnya demi kesejahteraan rakyat, pejabat pemerintah harus tegas tanpa kompromi. Rizal yakin Freeport pasti tunduk bila para pejabat bersih, tegas, dan benar-benar ingin menegakkan kedaulatan negara.

"Kalau kita menegakkan kepentingan kita, nggak gampang disogok, nyerah kok mereka. Kalau dia (Freeport) nggak mau kompromi sama pemerintah Indonesia, jatuh sahamnya dia. bargaining position (posisi tawar) kita tinggi, jangan merendahkan diri," katanya.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads