Mentan Bagi-bagi Alat Pertanian Modern, Bagaimana Nasib Buruh Tani?

Mentan Bagi-bagi Alat Pertanian Modern, Bagaimana Nasib Buruh Tani?

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2015 17:23 WIB
Makassar - Dalam setiap kunjungan kerjanya di lapangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman gencar melakukan program pembagian alat dan mesin pertanian (alsintan) secara gratis kepada para kelompok petani.

Tahun ini saja, Kementerian Pertanian (Kementan) membangikan alsintan sebanyak 62.000 unit, meningkat dari alokasi tahun lalu yang hanya 4.000 unit. Alsintan yang dibagikan antara lain seperti traktor, combine harvester, pompa air, hingga pengering padi.

Amran menepis anggapan penggunaan alat pertanian modern bakal membuat tenaga buruh tani tergusur karena tenaganya telah tergantikan. Sebaliknya, menurutnya justru membuat pendapatan buruh tani meningkat dengan penggunaan alat modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsepnya ini kan untuk kelompok tani (poktan). Justru buruh-buruhnya kita libatkan, yang bentuk kelompok tani itu buruh taninya, bukan pemilik (lahan) saja," kata Amran di Bandara Hasanuddin, Makassar, Kamis (22/10/2015).

Menurutnya, peningkatan pendapatan buruh tani ini berasal dari efisiensi biaya dan waktu tanam hingga panen. Amran menyebut, dengan penggunaan alsintan modern, ada penurunan losses hingga 10%, serta memangkas biaya produksi hingga 40%.

"Pertanian modern solusi ke depan. Katakanlah tanam satu hektar butuh 20-30 orang tergantung kondisi lapangan, dikali Rp 100.000 katakanlah, sudah berapa itu. Kalau dengan alat hanya Rp 1,5-2 juta saja. Kalau 1 orang kerja bisa 20 hari (panen), pakai mesin hanya 4 jam," terang Amran.

Meski tenaga buruh tani berkurang, pendapatan buruh tani yang tergabung dalam kelompok tani yang mendapat bantuan alsintan akan meningkat setelah adanya efisiensi. Dari sisi waktu, masa tanam bisa dipercepat, sehingga buruh tani bisa melakukan aktivitas ekonomi lainnya seperti pengolahan hasil pertanian.

"Kalau pakai alat combine harvester satu hari selesai yang biasanya 1 orang 20 hari atau 3 minggu. Artinya, misalkan yang biasanya kerja di sawah 1 bulan, satu minggu sudah beres," kata Amran.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads