Sasarannya adalah menjaring para investor dengan bidang usaha yang selama ini telah digarap di Indonesia. "Investasi India di Indonesia mayoritas di sektor pertambangan, perdagangan dan reparasi, serta listrik, gas dan air,” ujar Franky dalam keterangan pers yang diterima detikFinance, Selasa (4/11/2015).
BKPM mencatatkan investasi India di Indonesia sepanjang Januari-September 2015 mencapai US$ 32 juta. Nilai investasi ini naik 44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 23 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Potensinya sangat besar. Dengan nilai ekonomi kedua negara mencapai US$ 10 triliun, kerjasama investasi kedua negara masih belum mencerminkan angka yang optimal,” jelasnya.
Franky menambahkan, untuk menggenjot investasi dari India, selain memfasilitasi dengan layanan investasi 3 jam dan pelayanan satu atap, pihaknya berencana membuka kantor perwakilan di India.
“Untuk India sendiri, salah satu rencananya adalah terkait mendirikan kantor perwakilan BKPM yakni Indonesia Investment Promotion Center di salah satu kota di India. Hal ini sedang kami persiapkan,” ujarnya.
BKPM mencatat, dalam 5 tahun terakhir nilai izin prinsip investasi India yang telah di catatkan mencapai US$ 3,2 miliar. Sebagian besar dari komitmen investasi tersebut telah berada di fase pipeline dan belum merealisasikan investasinya ke Indonesia.
Sedangkan dari data yang dipublikasikan oleh Financial Times, Indonesia merupakan salah satu tujuan terbesar investasi India di Asia Tenggara dengan prosentase mencapai 57% dari total investasi India di Asia Tenggara.
(hns/hns)