Keuntungan menggunakan angkutan kapal sapi ini akan menekan potensi kehilangan bobot sapi karena sapi diangkut di tempat yang layak dan tak stres.
"Harga sapi Rp 30.000 per kg, kalau susut bobot berat badannya 20%, maka Rp 1,8 juta per ekor uang yang hilang. Jadi dengan kapal ternak khusus, 20% bisa dinikmati konsumen dan pemilik sapi," kata Mentan Amran di instalasi Penampungan Hewan Karantina yang berlokasi di Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/11/2015).
Amran meyakini pihak karantina hewan akan mempermudah proses pengiriman sapi dari NTT ke DKI Jakarta termasuk Jabodetabek. Ia pun akan mengajak 47 pengusaha sapi untuk memanfaatkan fasilitas kapal khusus ternak ini. Pengusaha sapi hanya cukup membayar biaya angkut sapi tanpa biaya administrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Fini Murfiani mengatakan, sapi dari NTT ke DKI Jakarta diangkut dengan menggunakan kapal Camara Nusantara I dengan rute Kupang-Bima-Surabaya. Kemudian sapi yang diturunkan di Surabaya akan diangkut ke DKI Jakarta dengan menggunakan kereta api dan truk khusus.
"Dengan menggunakan kapal ternak khusus ini, mengamankan 20%-30% bobot badan sapi hidup karena tingkat stres sapi berkurang. Biaya angkut per ekor menggunakan kapal khusus ini masih dihitung, tapi kalo menggunakan kapal barang yang selama ini biasa digunakan, biayanya Rp 1,2-1,4 juta per ekor," katanya.
Sementara itu, Kadis Peternakan Provinsi NTT Danny Suhadi mengatakan pelabuhan ternak di NTT ada 5 titik, yaitu Kupang, Wini (pantai utara), Atapupu (Timor), Sumba (Waingapu), Flores (Reo, Flores Utara).
"Sapi yang siap disediakan NTT untuk kebutuhan nasional 57.536 ekor per tahun," katanya
Budidaya sapi di NTT selama ini tidak dikandangkan tapi dilepas dengan cara budidaya tradisional. Dari 21 kabupaten di NTT, Kabupatan Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Kupang penghasil sapi terbanyak. Populasi sapi di TTS 180.000 ekor dan Kabupaten Kupang 160.000 ekor.
"Total sapi di NTT 865.731 ekor (peternakan rakyat). Sapi dari NTT yang sudah keluar secara keseluruhan 47.436 ekor ke Kalimantan 24.000 ekor lebih Jabodetabek 20.038 ekor. Sulsel lebih kurang 1.700 ekor," katanya.
(hen/hns)