Mama Adel prihatin dengan kondisi mama lainnya yang masih terjerat rentenir. Mulai tahun 2013, mama Adel membentuk Koperasi Kompas (Komplek Pasar) dengan anggota awal 36 orang mama pedagang pasar.
"Di Pasar Borong, Manggarai Timur, banyak rentenir menyebut dirinya koperasi. Mereka pinjamkan Rp 1 juta dikasih ke pedagang Rp 900 ribu. Setiap hari ditagih Rp 40 ribu. Saya tidak suka itu sama mereka," kata Mama Adel ditemui dalam Diskusi Nasional 'Menuju Satu Digit' di Mangga Besar, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kami buat arisan tiap hari minggu Rp 50 ribu tambah uang kopi Rp 5.000. Diberikan separuh ke yang dapat arisan dan separuh disimpan ke koperasi dapat bunga 2%. Kami ingin basmi rentenir yang menjerat mama pedagang pasar di Manggarai Timur," jelas Mama Adel.
Lalu kelompok arisan Mama Adel berkembang menjadi koperasi Kompas. "Kami namai koperasi Kompas. Kami mama-mama cari sayur di ladang orang. Habis dari pasar, saya ke kantor untuk melayani pinjaman," ujarnya.
Hasilnya sungguh tidak terbayangkan oleh Mama Adel. Anggota koperasinya berlipat termasuk dana yang terhimpun. Anak-anaknya pun bisa sekolah sampai tingkat tinggi.
"Saat ini, dari modal awal arisan terkumpul Rp 500 ribu, saat ini dana di koperasi sudah ada Rp 146 juta. Anggota kami sudah mencapai 140 orang dan beberapa anak-anaknya sekolah sampai lulus perguruan tinggi," pungkasnya.
(ang/ang)