Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, untuk 'mempercantik' Bandara tersebut, pihaknya telah menggelontorkan biaya sekitar Rp 75,5 miliar.
β
"Pembangunan terminal penumpang seluas 1.800 meter persegi di Bandara Kaimana atau Bandara Utarom itu biayanya Rp 75,5 miliar," terang Agus saat berbincang dengan detikFinance di Wamena, Papua, Kamis (31/12/2015).
Agus menuturkan, pembangunan bandara Kaimana dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai pada tahun 2012 kemudian dilanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat pengembangan ini, Bandara Kaimana atau Utarom kini memiliki desain terminal penumpang yang modern seperti yang dimiliki bandara-bandara lain yang sudah lebih maju. Selain desain yang lebih cantik, Bandara ini memiliki kapasitas terminal yang juga lebih besar.
"Dengan kapasitas terminal yang lebih besar maka akan dapat menampung penumpang hingga 102 penumpang. Selain itu, terminal penumpang dibuat sedemikian bersih dan nyaman dalam rangka peningkatan pelayanan kepada penumpang," kata dia.
Bandara Kaimana, jelas dia, merupakan bandara kelas III yang memiliki panjang runway 2000 m x 30 m, 2 taxi way, 1 appron seluas 170 m x 60m, dan mampu didarati pesawat sejenis ATR 72-500.
Selain itu, dalam rangka peningkatan keselamatan, Bandara Kaimana telah dilengkapi dengan peralatan navigasi seperti, Non Directional Beacon (NDB), Doppler VHF Omnidirectional Range (DVOR), Precission Approach path indicator (PAPI), dan Airfield Lighting System (AFL).
(dna/hns)