"Jokowi tepat untuk sektor infrastruktur karena objek sangat penting. Sekarang ditingkatkan 40% dan ini bisa bangun daya saing. Tentunya membuka lapangan pekerjaan," ujar Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves saat diskusi Dividen Digital di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).
Selain itu, maraknya proyek infrastruktur akan mengatasi kurangnya lapagan pekerjaan akibat sektor komoditas yang sedang lesu. Saat ini harga sejumlah komoditas seperti batu bara, karet, dan kelapa sawit sedang turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan yang dimiliki orang Indonesia perkembangannya turun. 2006-2012 ada 2,6 juta lapangan pekerjaan baru per tahun, tapi 2014-2015 hanya 200.000 pekerjaan per tahun," kata Chaves.
Dia menambahkan, agar pertumbuhan dan gairah ekonomi bisa kembali tumbuh di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi dunia dan turunnya harga komoditas, Bank Dunia memandang harus ada sektor pertumbuhan baru yang digenjot di antaranya sektor ekonomi digital.
Chaves memandang ekonomi digital sama sekali tidak tergantung terlalu tinggi terhadap sektor sumber daya alam atau komoditas. Apalagi, Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang cukup mumpuni untuk menggarap sektor ini.
Bila digarap secara benar, sektor ini akan jadi sumber pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja baru.
"Potensi dari ekonomi digital ini sangat besar sekali tapi dunia harus mulai untuk manfaatkan potensi ini yang selama ini belum digunakan. Tapi tantangan ini juga ada," kata Chaves. (feb/hns)