"Sebagian besar pelabuhan besar memang harusnya normalnya linked dengan kereta, karena kereta relatif tidak kena macet," jelas Deputi II bidang Sumber Daya dan Jasa Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim dan Sumber Daya Agung Kuswandono saat jumpa pers di Gedung Pelindo II, Jakarta Utara, Jumat (18/03/2016).
Jadwal perjalanan kereta pelabuhan ini akan dibuat sebanyak 4 kali dalam sehari dengan maksimal 30 rangkaian sekali jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frekuensi perjalanan kereta Pelabuhan Tanjung Priok dapat ditambah sesuai dengan permintaan. Selain itu, para importir dan eksportir dapat menggunakan fasilitas ini untuk proses angkut barang karena biayanya yang murah.
Selanjutnya, kontainer dapat langsung dikirim ke lokasi Cikarang Dry Port (CDP).
"Importir atau eksportir senang kalau biaya murah, jadi lebih banyak. Jadi rutenya dari Jakarta International Container Terminal (JICT)-Pasoso-Cikarang Dry Port (CDP)," Jelas Agung.
Perihal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan dalam pengangkutan kontainer menggunakan kereta pelabuhan, pihaknya masih perlu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Pasalnya, Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak, yang berwenangan menangani masalah PPN tersebut.
Selain itu, setelah kereta pelabuhan beroperasi, diharapkan akan mengatasi masalah dwell time atau waktu bongkar muat hingga barang keluar pelabuhan, serta kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok
"Jadi kereta itu tidak dimaksudkan untuk mengurangi kontainer yang menggunakan truk, tapi membantu. Dengan adanya kereta api dapat mengurangi dwell time dan kemacetan," tutup Agung. (hns/hns)











































