"Ada penghematan belanja K/L, yaitu sebesar Rp 50,6 triliun," ungkap Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Belanja yang dihemat meliputi kelompok operasional, seperti perjalanan dinas, rapat, iklan hingga perbaikan gedung perkantoran dan penggunaan air, listrik dan sejenisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu adalah penghematan dari belanja pemeliharaan maupun pengadaan peralatan kantor, belanja iklan, belanja modal non-infrastruktur. Contohnya pembangunan gedung kantor, pembelian kendaraan operasional.
"Kita harapkan ada penghematan di belanja bansos (bantuan sosial), serta kegiatan prioritas dan pendukung yang setelah dikaji ulang, ternyata tidak mendesak, bisa ditunda," papar Bambang.
Dari hal tersebut, maka tambahan penghematan adalah Rp 29,2 triliun. Sehingga totalnya mencapai Rp 50,6 triliun.
"Kita juga berharap ada penghematan dari hasil optimalisasi, kurangi honorarium kegiatan, serta menunda sebagian belanja yang diperkirakan tidak akan bisa dieksekusi tahun ini," paparnya. (mkl/wdl)