Mengingat kondisi tersebut, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menghentikan proses lelang proyek LRT Koridor I.
Awalnya sempat disebut-sebut perusahaan asal Singapura, Singapore Mass Rapid Transit (SMRT), memiliki peluang besar menggarap pembangunan LRT Koridor I (Babakan Siliwangi-Leuwipanjang).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi lelang LRT yang sekarang diproses akan dihentikan, karena asumsinya akan dikerjakan konsorsium," ucap Emil, sapaan Ridwan, usai menggelar rapat sosialisasi LRT di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (15/4/2016).
Namun seiring waktu bergulir, kabar baik datang dari pemerintah pusat yang memastikan dana pembangunan LRT Bandung Raya menggunakan APBN. Emil merespons positif kebijakan negara.
"Karena diambil alih negara oleh APBN, ya (lelang) batal. Ada rancangan peraturan presiden baru dari Presiden Jokowi yang memberikan berita baik, semuanya (pembangunan LRT) ditanggung negara," ujar Emil.
"Dengar semua dibiayai APBN, ya alhamdulillah. Kudunya (harusnya) memang begitu," ucap Emil menambahkan.
Konsep moda transportasi moderen tersebut dirancang saling terhubung dengan kereta cepat Bandung-Jakarta yang dibangun oleh konsorsium BUMN Indonesia dan China.
Area pengembangan LRT Bandung Raya meliputi lima daerah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang. (bbn/ang)