Begini Cara Kemenaker Berantas Calo TKI

Begini Cara Kemenaker Berantas Calo TKI

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 21 Apr 2016 16:46 WIB
Foto: Dok. KBRI Kuwait
Jakarta - Banyak masalah menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mulai dari penipuan, pekerjaan yang tak sesuai, hingga tak kunjung diberangkatkannya ke luar negeri. Hal ini terjadi akibat maraknya percaloan dalam pengiriman TKI.

Ujung-ujungnya, calon TKI yang dirugikan karena harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Hary Sudarmanto mengungkapkan, praktik broker atau calo TKI marak dilakukan karena informasi kebutuhan lowongan kerja di luar negeri sangat minim.

"Supaya tidak ada calo lagi, caranya dengan bangun sistem digital online. Sistem khusus TKI buat infokan pekerjaan yang dibutuhkan di luar negeri," ujarnya ditemui di kantor Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hary mengatakan, sistem lowongan kerja online khusus TKI ini masih dikembangkan oleh Kemenaker. Nantinya jika sudah siap, kebutuhan kerja dari luar negeri bagi TKI harus diinformasikan di sistem database yang bisa diakses oleh calon TKI.

"Misal di Kuwait butuhnya apa, perusahaannya apa, butuhnya berapa, PT (perusahaan) apa, harus nampak. Ini masih disempurnakan," jelasnya.

Dia mengungkapkan, dengan sistem tersebut, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) nantinya hanya akan bertugas sebagai agen pengirim. Sementara sebelum berangkat, calon TKI telah mengetahui informasi penempatannya, termasuk besaran gaji yang diterima.

"Jadi semuanya nampak. Kenapa ada praktik calo karena TKI ini tidak tahu informasi kebutuhan pekerjaan di luar negeri," pungkas Hary.

Cegah TKI Terlantar

Sudah bukan rahasia umum lagi jika banyak calon TKI harus menunggu lama di tempat penampungan. Selain tak jelasnya keberangkatan, sejumlah TKI bahkan kerap mendapatkan pekerjaan yang tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Hary mengungkapkan, kasus-kasus calon TKI yang terlunta-lunta terjadi karena maraknya praktek broker atau calo TKI.

"Kenapa ada TKI yang tinggal lama di penampungan? Karena ada oversupply, tidak ada info demand (permintaan) berapa. Sementara uang keluar terus buat biaya hidup karena nggak berangkat-berangkat," ungkapnya.

"Sudah begitu, kalau jadi diberangkatkan masih saja nggak sesuai kerjaannya. Karena informasinya tidak ada," tambah Hary. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads