Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo), Khafid Sirotudin, mengungkapkan buah-buahan subtropis asal China lebih mudah didapat ketimbang negara lain. Dari sisi harga pun jauh lebih murah karena dibudidayakan dalam skala masif.
"Kita impor buah subtropis yah China kebanyakan. Contoh Apel Fuji lebih banyak dan murah dari China. Padahal Apel Fuji asalnya dari Jepang. Tapi Apel dari Jepang mahal," kata Khafid kepada detikFinance, Senin (9/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khafid menuturkan, negara eksportir buah lain ke Indonesia antara lain Australia dan Selandia Baru. Namun jenis buah yang diekspor China lebih variatif dan banyak dari sisi volumenya.
Menanggapi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang menargetkan 100.000 lahan perkebunan buah baru, menurutnya, lebih baik pemerintah mengupayakan buah untuk subtitusi buah impor ketimbang memprioritaskan program untuk buah ekspor.
"Buah impor di sini banyak. Kalau bisa yang impor di sini diganti dengan buah lokal dulu ketimbang buat perkebunan untuk ekspor. Itu saya kira mendesak dan realistis," pungkas Khafid. (wdl/wdl)