Sangihe merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Pulau Mindanao, Filipina.
Berikut daftar bantuan yang diberikan Susi:
- Kapal kayu 10-20 GT dan alat penangkap ikan (2 buah) Rp 2.264.749.000
- Kapal fiber 38 GT (1 buah) Rp 1.672.000.000
- Revitalisasi pelabuhan perikanan Dagho Rp 29.455.271.362
- Keramba jaring apung (13 buah) Rp 2.730.000.000
- Kebun rumput laut (10 buah) Rp 520.000.000
- Pakan mandiri (2 buah) Rp 110.000.000
- Sarana pemasaran (Sepeda roda 4 bak terbuka) (1 buah) Rp 212.813.000
- Sarana pemasaran (kendaraan roda 6 berefrigerasi) (1 buah) Rp 595.900.000
- Pusat pemasaran dan distribusi ikan (PPDI) serta sarana pemasaran Rp 575.000.000
- Rumah kemasan dan peralatannya Rp 718.335.000
- Mesin pabrik es Rp 905.114.000
- Cold storage Rp 1.291.400.000
- Unit pengelolaan ikan (UPI) Dagho Rp 6.094.173.000
- Dermaga apung Rp 6.839.047.014
- Pusat restorasi dan pembelajaran mangrove (PRPM) Rp 2.334.433.000
- Rehabilitasi bangunan SPDN Rp 197.000.000
- Sekolah lapang (25) Rp 250.000.000
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bersamaan, Susi juga menjadi saksi penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan antara Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Nirwanto Perbowo dengan Direktur Utama Perum Perindo, Syahril Japarin.
Tak berhenti di sana, Susi kemudian menyaksikan proses ekspor ikan sebanyak 25 ton ke Jepang.
Usai acara, Susi digiring oleh Bupati Sangihe, Maka Gansa untuk makan siang di Pelabuhan Tahuna. Usai makan siang sekitar pukul 13.00 WITA, Susi bersama rombongan langsung naik ke kapal menuju Manado. (wdl/ang)