Bangun Rel di Kalimantan Tak Mudah, Ini Tantangannya

Bangun Rel di Kalimantan Tak Mudah, Ini Tantangannya

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Minggu, 29 Mei 2016 15:30 WIB
Foto: Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo (Ardan Adhi Chandra/Detik)
Jakarta - Pemerintah berencana membangun moda transportasi kereta di luar Pulau Jawa, di antaranya Kalimantan. Pembangunan jalur kereta ini bertujuan untuk mempermudah akses barang dan orang di Kalimantan serta meratakan pembangunan di Indonesia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator transportasi tengah melakukan studi untuk jalur kereta Trans Kalimantan. Rencananya, pembangunan rel kereta Trans Kalimantan akan dimulai dari Pontianak, Kalimantan Barat mengular sampai ke Kalimantan Utara.

Jalur yang akan dibangun pun melewati beberapa Ibukota Provinsi di Kalimantan, seperti Palangkaraya-Banjarmasin-Samarinda-Tanjung Selor. Jalur kereta Trans Kalimantan direncanakan berujung di Kalimantan Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita punya Trans Kalimantan tapi lewat pinggiran dulu, masih studi trase. Dari Pontianak ke perbatasan negara kemudian di ke bawah sampai ke Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah ke Palangkaraya terus Banjarmasin ke atas lagi Balikpapan terus Samarinda kalau bisa sampai ke Kalimantan Utara," jelas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono kepada detikFinance di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016).

Pihaknya menyebutkan bahwa sempat ada investor yang tertarik untuk membangun jalur kereta di Kalimantan Tengah. Rencana pembangunan jalur kereta ini untuk mempermudah proses angkut batu bara di Kalimantan Tengah. Namun, niatan tersebut tak berujung nyata.

Calon investor tidak melanjutkan rencana pembangunan tersebut lantaran biaya pembangunan terlampau mahal karena jalur kereta harus melewati lahan gambut.

"Kalimantan dulu ada investor untuk angkut batu bara di Kalimantan Tengah dari Puruk Cahu-Bangkuang-Batanjung. Karena mahal apa lagi Kalimantan tanahnya gambut mahal udah pasti (biaya konstruksi). Itu nggak cukup dikasih mini pile. Itu mungkin harus sedikit layang artinya harus pakai pancang," kata Prasetyo.

Rencananya, jalur kereta di Kalimantan bakal dibangun sedikit melayang dengan kedalaman pondasi tiang pancang mencapai 30 meter di bawah tanah. Kedalaman tiang pancang yang mencapai 30 meter tersebut dikarenakan struktur lahan gambut di Kalimantan memiliki potensi penurunan yang sangat besar ketika ada beban tinggi di atasnya, seperti prasarana dan sarana kereta.

"Pancangnya bisa sampai 30 meter ke bawah, dari tanah paling nggak sampai 1 meter. Artinya mahalnya di situ," tutur Prasetyo.

Disinggung mengenai besaran dana yang dibutuhkan, pihaknya belum berani mengonfirmasikan. Alasannya, Kemenhub belum menuntaskan studi trase kereta Trans Kalimantan.

"Nggak berani ngomong itu," kata Prasetyo. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads