Sejumlah kalangan menilai, daging beku yang diimpor BUMN dan swasta tersebut dianggap kurang diminati masyarakat di pasaran, lantaran masyarakat sudah terbiasa dengan daging segar.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu mengungkapkan, tak benar jika daging beku seperti yang dijual Bulog sepi peminat. Menurutnya di Jabodetabek saja, pihaknya bisa menjual daging beku impor 80-90 ton per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu menuturkan, kalau pun ada sebagian masyarakat yang tak menyukai daging beku impor, itu berasal dari segmen menengah atas.
"Kalau ada yang kurang berminat membeli itu yang pendapatan menengah ke atas, mereka lebih cari yang segar, masih ada darahnya. Daging beku kan ada segmen sendiri, karena sesuai keinginan Pak Jokowi agar harga daging bisa terjangkau semua kalangan. Sebaliknya, segmen yang suka juga sangat banyak," ujarnya.
dari kuota impor 10.000 ton daging beku yang didapat Bulog, sudah ada 1.800 ton masuk dan didistribusikan lewat operasi pasar hingga penjualan melalui jaringan agen distributor BUMN logistik pangan tersebut.
"Dari 1.800 ton yang masuk sudah banyak yang terserap, sebelum puasa saja rata-rata 90 ton seharinya, dan itu akan terus naik. Dan itu tak hanya di Jakarta dan sekitarnya saja, di kota lain seperti Bandung juga cukup laris," tutup Wahyu. (feb/feb)











































