Jelang Puasa, Buah-Buahan Ini Laris-Manis Diborong Warga

Jelang Puasa, Buah-Buahan Ini Laris-Manis Diborong Warga

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 05 Jun 2016 16:59 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Salah satu komoditas pangan yang laris manis menjelang puasa adalah buah-buahan. Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama muslim membuat jumlah permintaan komoditas ini meningkat di bulan puasa.

Berdasarkan pantauan detikFinance di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, buah yang paling banyak dicari pembeli adalah buah melon, blewah dan timun suri. Jumlah permintaan untuk ketiga buah ini meningkat 2-4 kali lipat dari biasanya.

Salah satu pedagang buah timun suri yang ada di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan, peningkatan permintaan mencapai 3 kali lipat dalam 2 hari ini. Timun Suri ini biasanya dipakai untuk dipakai buah campuran dalam es campur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya 1 truk/hari, 2 hari ini bisa sampai 2-3 truk. Biasanya habis sehari dan lebih cepat habis kalau bulan puasa. Kalau nggak bulan puasa malah nggak jualan timun suri, jualnya semangka," kata Umar saat ditemui di lokasi, Minggu (05/06/16).



Sementara itu, untuk buah yang lainnya seperti melon dan blewah juga mengalami kenaikan permintaan.

"Kalau biasa ngirim cuma 1 truk habisnya 2-3 hari. Kalau puasa 2 truk, habisnya bisa sehari," kata salah seorang pedagang buah blewah di lokasi yang sama.

Banyaknya permintaan membuat harga buah-buahan ini naik. Timun Suri yang biasanya jarang ditemui selain di bulan puasa meningkat harganya dari Rp 5.000/kg menjadi Rp 6.500/kg.

Buah Blewah yang biasanya dijual Rp 3.500-4.000/kg di hari biasa, saat bulan puasa dijual Rp 6.000-7000/kg. Hal yang sama juga berlaku untuk buah melon yang dijual Rp 8.000-9.000/kg dari Rp. 6.000-7000/kg di hari biasa.



"Ya kalau ada momen begini harus dimanfaatkan, Mas. Makanya ini namanya bulan penuh berkah. Dari 2 kuintal jadi 1 ton. Dari yang sekarung jadi 3-4 karung. Dari 2 hari belanja sekarang setiap hari. Biasanya seminggu ini permintaan naik. Tapi tergantung barang juga," kata salah satu pedagang melon di Pasar Induk Kramat Jati.

Adapun buah-buahan ini umumnya berasal dari petani yang wilayahnya di pulau Jawa. Seperti dari Karawang, Rembang, Cilegon, Lamongan, Jember, Ngawi, dan Tuban.

Momen bulan puasa ini pun dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menjual buah-buahan musiman yang laris manis di bulan puasa. Bahkan ada yang sebelumnya berjualan buah mangga, namun ketika puasa beralih menjual timun suri dan melon demi memenuhi permintaan konsumen. Kenaikan jumlah permintaan ini biasanya terjadi pada H+7 puasa, dan akan kembali naik ketika H-7 lebaran.



Namun, ternyata tidak semua buah-buahan mengalami kenaikan permintaan di bulan puasa. Buah seperti jeruk medan dan melon golden tidak terpengaruh saat bulan puasa.

''Melon golden beda dengan melon biasa. Rasanya lebih renyah kayak pir. Tapi buah ini nggak ngaruh mau bulan puasa atau nggak. Karena yang nanam juga petaninya cuma kalau lagi ada bibitnya. Bibitnya kan mahal,'' kata salah seorang pedagang buah melon golden di lokasi yang sama.

Masih di lokasi yang sama, jeruk medan juga tidak mengalami lonjakan permintaan di saat bulan puasa.

''Jeruk nggak beda mau bulan puasa atau tidak. Yang ramai itu melon, blewah sama timun suri. Jeruk medan juga lagi susah nih, banyak pedagang lain yang jual jeruk dari daerah lain,'' katanya. (drk/drk)

Hide Ads