Protes Petani ke Mentan: Gabah Lagi Rendah Pak!

Protes Petani ke Mentan: Gabah Lagi Rendah Pak!

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 19 Jul 2016 13:50 WIB
Protes Petani ke Mentan: Gabah Lagi Rendah Pak!
Foto: Muhammad Idris
Serang - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman punya agenda cukup padat hari ini. Usai bertemu dengan Gubernur Banten, Rano Karno, dirinya langsung bergegas menuju areal persawahan di Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten.

Amran yang yang ditemani Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah ini sampai di lokasi pada pukul 11.00 WIB. Siang itu cukup terik sehingga membuat kemeja putih lengan panjang yang dikenakannya basah oleh keringat.

Dibutuhkan sejam perjalanan dari pusat kota Serang, lantaran kondisi aspal jalan yang berlubang di mana-mana. Di lokasi tersebut, Amran akan menyaksikan tanam padi serentak di Kabupaten Serang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai memberikan sambutan singkat, menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini kemudian membuka dialog dengan petani setempat. Salah seorang petani kemudian berteriak mengeluh soal harga gabah yang rendah.

"Harga gabah lagi rendah Pak!," protes seorang petani yang berkaos putih lusuh kepada Mentan.



Amran kemudian memanggil dan merangkulnya untuk diajak dialog.

"Bapak harga gabah berapa tahun 2014? Jawab yang jujur ya," anyanya.

"Harga gabah di 2014 di bawah Rp 4.000/kg pak," jawab si petani.

"Sekarang berapa?" tanya Amran lagi.

"Sudah Rp 4.100/kg," jawabnya.

"Berarti sudah naikkan? Mau apa lagi?," Tanya Amran lagi.

"Yah maunya supaya harganya bisa naik lagi," jawabnya, kali ini dengan suara lebih lantang dari sebelumnya.

Kepada petani tersebut, Amran kemudian menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian, lewat Dinas Pertanian Kabupaten Serang, sudah banyak memberikan bantuan dari mulai pupuk, benih, sampai traktor.



"Ada gratis sampai dikasih traktor, pupuk, dan benih. Sedih saya lihat Bapak sudah ada bantuan masih minta harga naik. Saya jadi menteri tekanan darah saya naik karena harga naik. Baru tiba di sini sudah pada teriak bantuan lagi," ucap Amran.

"Kalau caranya ribut-ribut minta bantuan traktor dikasih tidak? Tidak. Kalau doa saja minta sesuatu sama tuhan dalam diam kan? Nggak bagus teriak-teriak," katanya lagi.

Dia lantas bertanya usia petani gabah tersebut. Berapa usia Bapak sekarang?

"40 tahun Pak," jawabnya singkat.

"Nah Bapak muka lebih tua dari saya, bolehlah umur saya lebih tua. Saya 46, bapak 40," ujar Amran yang diikuti tawa beberapa petani yang memenuhi tenda.

"Saya kan kerja keras," jawab si petani.

Merasa sudah cukup diberi bantuan, dengan sedikit guyon, Amran mengakhiri dialog dengan menasihatinya, kalau mengajukan bantuan tak perlu dengan berteriak.

"Aku lama jadi petani, jadi saya paham bapak. Tapi jangan teriak-teriak, kalau doa kan nggak teriak-teriak di tempat yang sepi," kata Amran.

Amran tak lama di Desa Lempuyang. Selesai dialog, dia kemudian langsung bergegas menuju Jakarta untuk mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads