Banyak kritik dan penolakan dialamatkan kepadanya pasca pembukaan impor mulai dari daging sapi beku, kerbau India, jeroan, dan terbaru rencana revisi UU Nomor 41 Tahun 2014 yang melarang impor sapi siap potong.
"Berita impor ini selalu agak lebih seksi. Dulu dilarang kenapa sekarang dibuka, itu buat rakyat, bukan buat pengusaha, bukan untuk menteri, bukan buat saudara menteri," tegas Amran di kantor Gubernur Banten, Serang, Selasa (19/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, menurut Amran, terkait kinerja positif kementeriannya malah lebih sering sepi dari pemberitaan. Padahal, sudah cukup banyak pencapaian Kementan sejak setahun terakhir.
"Hari ini impor jagung kita turun 47%, itu dari data BPS dan cek langsung di pelabuhan. Bawang sebelum Ramadan seksi beritanya, baru mau buka impor beritanya 3 minggu," ujarnya.
Menurut Amran, rencana impor bawang merah sebanyak 2.500 ton yang disepakati dalam Rakortas beberapa bulan lalu, sampai sekarang juga malah belum terealisasi lantaran produksi masih dianggap melimpah.
"Sekarang tidak ada beritanya lagi (bawang merah) karena kita mau ekspor. Yang impor ditahan sampai hari ini belum ada impor. Dan saya pastikan ekspor bawang naik dari tahun lalu," tambah Amran. (wdl/wdl)











































