Bertemu Jokowi, Presiden Guinea Minta RI Investasi di Pertanian

Bertemu Jokowi, Presiden Guinea Minta RI Investasi di Pertanian

Jurig Lembur - detikFinance
Rabu, 03 Agu 2016 14:44 WIB
Foto: Muhammad Iqbal
Jakarta - Setelah menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka, H.E. Mr. Ranil Wickramasinghe, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tamu berikutnya yaitu Presiden Republik Guinea, H.E. Mr. Alpha Condé. Pertemuan itu membahas kerja sama kedua negara.

Jokowi menyambut langsung kehadiran delegasi Guinea yang dipimpin Presiden Condé di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Hadir juga Menlu Retno Marsudi, Menesneg Pratikno, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Usai bersalaman dan mengsi buku tamu, Presiden Condé lalu menggelar pertemuan dengan Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui pertemuan ini saya mengharapkan persahabatan dan kerja sama kedua negara kita terus berlanjut dan menguat. Saya menyambut baik penandatanganan dua MoU, yang pertama MoU Pembentukan Sidang Komisi Bersama, yang kedua MoU kerja sama antara Kadin kedua negara," ucap Jokowi mengawali pertemuan.



Pertemuan selanjutnya digelar tertutup berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu, Jokowi mengajak Presiden Condé menengok halaman belakang Istana Merdeka untuk berbincang santai. Hingga akhirnya Jokowi mengantarkan kembali Presiden Conte dan pertemuan berakhir

"Presiden mengucapkan terima kasih atas kehadirannnya di World Islamic Economic Forum (WIEF). Ada beberapa hal yang dibahas, pertama upaya peningkatan ekonomi," ujar Menlu Retno usai pertemuan.

Menurutnya, selama kunjungan ke Indonesia, Presiden Condé melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan, bank, dan juga akan mengunjungi beberapa industri strategis kita. Dan Jokowi mendukung agar nilai perdagangan kedua negara ditingkatkan.

"Presiden New Guinea meminta investor Indonesia menanamkan investasinya terutama dua bidang, yaitu bidang pertanian dan pertambangan. Karena Guinea sangat kaya akan sumber daya alam pertambangan yaitu bauksit dan lain-lain," ujarnya.

"Nah yang diminta Presiden Conde dan sudah disetujui Presiden," imbuh Retno.



Retno menambahkan, investasi Indonesia di bidang pertanian sangat diperlukan di Guinea. Presiden Conde menyebut ada sekitar 6 juta hektar lahan pertanian yang bisa dikelola selama ini belum dikelola.

"Guinea merupakan lumbung padi Afrika Barat sehingga sangat diperlukan technical cooperation pengembangan kapasitas dari Indonesia untuk bidang pertanian. Dan Presiden sudah berikan pengarahan bahwa pemberian kapasitas di bidang pertanian akan kita kedepankan akan segera ditindaklanjuti," kata Retno. (miq/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads