Dua perusahaan yang akan mengangkut peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ke Pelabuhan Malahayati yaitu Tempuran Emas Line (Temas Line) dan Kanaka Lines. Kapal milik Temas Line bongkar muat seminggu sekali dan Kanaka Lines memilih sebulan dua kali. Barang yang dibawa yaitu kebutuhan pokok untuk masyarakat Aceh.
Komisaris Temas Line, Alfred Natsir, mengatakan, kehadiran angkutan peti kemas via laut membuat pengiriman barang dari Jakarta ke Aceh atau sebaliknya memiliki alternatif, yakni via laut dan darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara alternatif kedua yakni pelayaran dari Jakarta ke Belawan dan selanjutnya dari Belawan ke Banda Aceh via jalur darat dengan menggunakan truk. Biaya angkutnya diperkirakan Rp 13,5 juta dengan waktu tempuh 4-5 hari.
Alternatif ketiga yang ditawarkan yaitu pelayaran dari Jakarta langsung ke Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar. Biaya angkutnya sekitar Rp 7,5 juta dengan waktu perjalanan selama 4 hari. Dan alternatif terakhir yaitu pelayaran dari Jakarta ke Belawan dan kemudian ganti kapal dari Belawan ke Malahayati. Biaya angkut yang ditaksir Rp 7,5 juta dengan waktu 4-5 hari.
![]() |
"Biayanya lebih murah dibandingkan jalur darat. Ini berarti dengan pelayaran peti kemas ke Pelabuhan Malahayati dapat meningkatkan efisiensi dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi," kata Alfred dalam sambutannya di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Jumat (5/8/2016).
Selain itu, pelayaran peti kemas juga dinilai dapat menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagai perbandingan, Alfred mengungkapkan angkutan langsung peti kemas 500 box/TEUs dengan 500 unit truk via Merak Bekahueni dari Jakarta ke Banda Aceh memerlukan BBM sekitar 360 ton.
Sementara angkutan peti kemas dengan jumlah sama dengan menggunakan satu kapal Jakarta-Pelabuhan Malahayati hanya membutuhkan BBM sekitar 60 ton.
"Ini berarti satu trayek saja menghemat 300 ton BBM. Bisa dihitung berapa penghematan BBM dalam setahun. Ini penghematan Nasional," jelasnya. (feb/feb)