'Markas' penggemukan sapi impor ini dikelola oleh PT Tanjung Unggul Utama (TUM). Di sini, terdapat 16.000 ekor sapi impor yang didatangkan dari Australia.
Enggartiasto datang di peternakan feedloter di Banten ini pukul 10:59 WIB. Ia langsung turun dari bus dan kemudian disambut oleh pekerja dan petinggi dari TUM. Selanjutnya, Mendag dan rombongan menaiki mobil menuju ke tempat peternakan sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketika turun dari mobil, Enggartiasto beserta stafnya langsung melihat-lihat sapi yang ada di dalam kandang. Ia berkeliling melihat sapi-sapi di peternakan milik TUM. Setelah berputar-putar melihat sapi, Mendag beserta jajaran TUM mengadakan rapat tertutup.
Di sela rapat, awak media sempat mewawancarai Supply Chain Manager TUM, Tri Nugrahwanto. Tri, kepada rombongan jurnalis, menyebut saat ini pihaknya sedang menggemukkan sebanyak 16.000 ekor, jumlah ini di bawah dari kemampuan kandang-kandang milik TUM.
![]() |
"Untuk sekarang ini ada 16.000 ekor dari kapasitas 43.000 ekor jadi sekarang hanya 30%," ujar Tri di Peternakan TUM, Teluk Naga, Tangerang, Minggu (7/8/2016).
Lanjut Tri, pihaknya setiap hari melepas 200 ekor sapi yang menjalani proses penggemukan kepada Rumah Potong Hewan. Proses penggemukan sapi bakalan impor tersebut rata-rata berlangsung selama 4 bulan.
"Setiap hari kami mengeluarkan 200 ekor sapi," sebutnya.
![]() |














































