Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, penyebab mahalnya harga jeroan terjadi lantaran di dalam negeri pedagang tidak memiliki saingan.
"Maka supaya harganya rendah makanya dibuka impor. Karena jeroan di dalam negeri ini kan nggak ada saingan, jadi harganya suka-suka pedagang saja," ucapnya kepada detikFinance, Senin (8/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibilang cukup iya. Yang kurang kan hanya di Jakarta saja, tapi itu sebenarnya tak besar. Yang buat harga mahal itu karena nggak ada saingan, akhirnya naik di pedagangnya," ungkap dia.
Soal impor jeroan, sambungnya, Kementan ingin menduplikasi kebijakan impor daging sapi beku yang meski belum bisa menurunkan harga daging segar, namun tetap diminati masyarakat sebagai alternatif protein hewani.
"Seperti daging sapi beku impor, dengan adanya alternatif, masyarakat bisa punya pilihan lebih banyak. Apakah harga jeroan bisa turun dengan adanya impor, lihat nanti," ucap Agung. (drk/drk)