Ini Perusahaan yang Incar Impor Jeroan

Ini Perusahaan yang Incar Impor Jeroan

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2016 12:53 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) membuka keran impor untuk jeroan. Tujuannya untuk menekan harga jeroan di pasar dalam negeri yang dianggap tak memiliki pesaing, sehingga harganya mahal.

Salah satu importir swasta yang mengajukan izin impor jeroan adalah PT Indoguna Utama. Juard Effendi, Direktur Indoguna menyebut ada 2 perusahaan swasta lain dan 1 BUMN yang juga mengajukan permohonan impor jeroan di luar Indoguna.

"Selain kita ada 3 perusahaan lainnya yakni PT Agro Boga, PT Sumber Agro Semesta, dan PT Berdikari. Semuanya masih proses pengajuan izin," kata Juard Effendi kepada detikFinance, Selasa (9/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juard melanjutkan, Indoguna sendiri mengajukan permohonan kuota impor jeroan sebanyak 1.000 ton. Saat ini, proses izinnya masih tertahan di Kementerian Perdagangan.

"Kita ajukan kuota impor jeroan 1.000 ton. Dari Kementerian Pertanian sudah keluar, tinggal di Kementerian Perdagangan yang belum keluar izinnya. Kalau sudah keluar, baru kita berani pesan," ujarnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan, Sri Mukartini, mengungkapkan keterangan yang berbeda. Menurutnya, baru 2 perusahaan saja yang sudah secara resmi mengajukan izin ke Kementan.

"Sekarang dengan aturan baru terbuka untuk impor jeroan baik BUMN maupun swasta. Terakhir baru ada 2 perusahaan swasta saja yang sudah mengajukan rekomendasi impor jeroan, BUMN tidak ada," katanya.

Meski demikian, Sri enggan menyebut nama perusahaan yang mengajukan impor jeroan tersebut, termasuk jumlah kuota yang dibuka oleh Kementan.

"Sesuai kebutuhan masyarakat. Asalkan masyarakat punya alternatif untuk jeroan sehingga bisa mendapat harga yang terjangkau, itu kan hanya soal pilihan, toh nggak semua orang suka dengan jeroan," jelas dia.

Sri melanjutkan, meski enggan menyebut kuota yang diusulkan, jumlah impor jeroan yang diajukan tergolong sedikit.

"Perusahaan swasta yang ajukan impor jeroan sekaligus berbarengan dengan impor daging, itu hanya 5% saja dari pengajuan (impor) secondary cut. Artinya jumlahnya sangat sedikit," pungkasnya. (wdl/wdl)

Hide Ads