Hendro, penjual jeroan dan daging sapi di Pasar Cipete Jakarta Selatan, mengaku dirinya khawatir dengan menjual jeroan impor. Ia belajar dari daging sapi beku impor yang kurang diminati oleh pembeli.
"Jeroan ini lokal, kalau impor takut kayak daging nanti nggak laku karena beku. Kalau impor masyarakat maunya yang fresh. Kita selama ini ambil daging sama jeroan dari induk," ujar Hendro kepada detikFinance di Pasar Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (10/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga jeroan kayak hati sapi Rp 70.000/kg, usus Rp 45.000, babat Rp 43.000 dan limpa Rp 70.000," sebutnya.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Dadang, pedagang daging sapi dan jeroan di Pasar Blok A Kebayoran Baru. Dadang siap menjual jeroan impor namun dengan jaminan kualitas.
Sehari-hari, dirinya menjual jeroan lokal mulai dari harga Rp 43.000 hingga Rp 70.000/kg.
"Pendapat saya sih kalau jeroan impornya memiliki kualitas yang bagus dan pemerintah bisa meyakinkan masyarakat maka saya setuju-setuju saja. Soalnya kan masyarakat tahunya kalau impor itu nggak segar," ujar Dadang di Pasar Blok A. (feb/wdl)