Pemerintah Impor Jeroan, Pedagang: Takut Nggak Laku

Pemerintah Impor Jeroan, Pedagang: Takut Nggak Laku

Muhammad Damar Wicaksono - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2016 11:55 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Pedagang pasar di DKI Jakarta memiliki pandangan beragam terkait rencana pemerintah untuk mengimpor jeroan sapi impor. Pemerintah beralasan, impor dilakukan untuk menekan harga jeroan di dalam negeri.

Hendro, penjual jeroan dan daging sapi di Pasar Cipete Jakarta Selatan, mengaku dirinya khawatir dengan menjual jeroan impor. Ia belajar dari daging sapi beku impor yang kurang diminati oleh pembeli.

"Jeroan ini lokal, kalau impor takut kayak daging nanti nggak laku karena beku. Kalau impor masyarakat maunya yang fresh. Kita selama ini ambil daging sama jeroan dari induk," ujar Hendro kepada detikFinance di Pasar Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (10/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro mengaku menjual jeroan sapi dari Rp 43.000 sampai Rp 70.000/kg. Harga tergantung dengan jenis jeroan yang dijual.

"Harga jeroan kayak hati sapi Rp 70.000/kg, usus Rp 45.000, babat Rp 43.000 dan limpa Rp 70.000," sebutnya.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Dadang, pedagang daging sapi dan jeroan di Pasar Blok A Kebayoran Baru. Dadang siap menjual jeroan impor namun dengan jaminan kualitas.

Sehari-hari, dirinya menjual jeroan lokal mulai dari harga Rp 43.000 hingga Rp 70.000/kg.

"Pendapat saya sih kalau jeroan impornya memiliki kualitas yang bagus dan pemerintah bisa meyakinkan masyarakat maka saya setuju-setuju saja. Soalnya kan masyarakat tahunya kalau impor itu nggak segar," ujar Dadang di Pasar Blok A. (feb/wdl)

Hide Ads