Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Rawasari, Jakarta Pusat, Suyono mengatakan, mustahil harga turun di bawah Rp 100.000/kg sesuai keinginan pemerintah, jika harga karkas (daging dan tulang) di tempat kulakan pedagang di rumah potong hewan (RPH) masih seharga Rp 89.000/kg.
"Sekarang harganya Rp 120.000/kg karena ikuti harga karkasnya, pernah ada yang jualan daging beku dari Bulog, tapi nggak laku. Orang maunya segar, ya diturunkan dong di RPH-nya, bukan pakai yang daging beku," tuturnya saat ditemui di lokasi, Minggu (14/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke sini-sini mahal naik kan. Itu juga yang beli sepi, orang mending bayar anak sekolahan dulu, bayar kontrakan dulu, beli beras dulu. Daging mahal yang beli ya itu-itu saja, tukang bakso," jelas dia.
Menurutnya, sebenarnya daging sapi beku dari Bulog juga pernah masuk di Pasar Rawasari, namun sepi peminatnya meski dijual lebih murah.
"Harga Rp 80.000/kg tapi dagingnya banyak lemaknya. Orang pembeli sekarang pada pinter, mending beli yang segar digantung. Jelas daging semua isinya," jelas Suyono.
Pedagang lainnya, Mardiansyah mengungkapkan hal yang sama. Jika ingin harga daging sapi segar turun, bukan dengan memperbanyak pasokan daging dengan mengimpor daging sapi beku. Atau yang terbaru, dengan daging kerbau India.
"Kalau karkasnya masih Rp 89.000/kg, ya kita jualnya Rp 120.000/kg. Kata siapa untung banyak pedagang harga segitu, sehari juga kadang habis cuma 10 kg," ucap Mardiansyah. (drk/drk)











































