"Target untuk produk senilai US$ 800 juta, untuk jasa dan investasi itu beda lagi," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, di Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
Saat ini Kemendag sedang melakukan mapping untuk target ekspor. Hal itu perlu dilakukukan, karena menurut Arlinda pemerintah harus memfokuskan produk apa yang mau diekspor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, Kemendag menargetkan 1.100 perusahaan nasional sebagai exhibitors. Diperkirakan pengunjung dan buyers TEI 2016 akan mencapai 14.700 orang. Acara ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan ekspor dan impor produk di Indonesia.
Hingga 23 Agustus, jumlah buyer per produk yang telah mendaftarkan kehadirannya sekitar 4.000 buyer. Sepuluh negara yang paling banyak mengirimkan buyernya adalah Nigeria 443 orang, Arab Saudi 93 orang, India 83 orang, Indonesia 55 orang, Lebanon 49 orang, Kuwait 28 orang, Pakistan 29 orang, Vietnam 19 orang, Amerika Serikat 18 orang, dan Argentina 18 orang.
Mengapa buyer asal Nigeria paling banyak? Menurut Arlinda, produk makanan dan minuman Indonesia banyak diminati di sana.
"Nigeria, memang produk-produk perdagangan kita diminati di sana. Saya mungkin nggak akan menyebut nama merek, misalnya makanan minuman, kopi dan noodle harus dibutuhkan disitu, negara Lebanon juga. Tahun ini Dubes Lebanon bilang dia akan bawa 40 lebih buyer untuk bisa melakukan transaksi dalam acara ini," ungkap Arlinda.
Produk yang diminati para buyer antara lain, kesehatan dan kecantikan, aksesoris dan fesyen, kosmetik, tekstil dan garmen, produk agrikultural, dekorasi rumah, produk elektronik, produk makanan dan minuman, serta kopi.
Promosi kopi Indonesia
Di tahun ini, Kementerian Perdagangan juga turut mempromosikan kopi khas Indonesia yang sudah diakui kualitasnya di dunia. Hal ini dikarenakan tengah ramainya pertumbuhan industri olahan kopi di berbagai negara termasuk di Indonesia dalam bentuk coffee shop. Dalam gelaran TEI 2016 ini juga akan diselenggarakan kegiatan coffe brewing, coffee cupping, dan coffee auction.
"Pada pameran besok ada spesial stand kopi, zona kopi, dan kakao. Akan ada seminar pada tanggal 12-16 Oktober 2016 untuk meng-encourage ekspor coffee baik dari bahan mentah sampai bahan jadi," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda saat jumpa pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
Di TEI 2016 sedikitnya akan ditampilkan 32 jenis kopi asli Indonesia. Para pembeli yang datang dari dalam dan luar negeri jgua dapat melihat dan merasakan kopi Indonesia secara langsung.
"Ada coffee cupping di mana ahli kopi akan melihat 32 jenis kopi kita di expo itu," kata Arlinda.
Tidak hanya itu, dalam TEI 2016 juga akan diadakan pelelangan kopi Indonesia kepada para calon pembeli. Mereka berlomba-lomba menentukan harga yang layak untuk dapat merasakan kopi asli Indonesia di rumah.
"Ada coffee auction atau lelang kopi bisa dibeli oleh buyer yang datang," ujar Arlinda.
Selain kopi, Kementerian Perdagangan juga akan menerima misi pembelian kayu ringan dari Import Promotion Desk (IPD) Jerman. Sejumlah pembeli juga telah menyetujui untuk menandatangani MoU dengan beberapa perusahaan Indonesia saat TEI 2016 berlangsung.
"Pertama bahwa kita ada kerja sama dengan Import Promotion Desk (IPD), di mana mereka sudah menyepakati kita melakukan strategi paper kayu ringan. Kita mengusahakan promosikan kayu ringan kita. IPD akan mengambil satu space, Indonesia punya potensi di produk kayu," tutup Arlinda. (hns/hns)











































