Purnomo: Harga Minyak US$ 35 per Barel Cukup Realistis

Purnomo: Harga Minyak US$ 35 per Barel Cukup Realistis

- detikFinance
Senin, 28 Mar 2005 14:18 WIB
Jakarta - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menilai, asumsi harga minyak US$ 35 per barel dalam APBN-P 2005 sudah cukup realistis. Pemerintah menetapkan asumsi itu setelah mempertimbangkan kondisi pasar dan kisaran asumsi harga minyak OPEC. "Penilaian itu mempertimbangkan basket range OPEC US$ 32-38 per barel dari semula US$ 22-28 per barel dengan mengkoreksi kondisi inflasi dan exchange rate," kata Purnomo disela-sela seminar tentang migas di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/3/2005). Namun Purnomo mengakui, penetapan harga oleh OPEC itu sesuai mekanisme pasar dan hanya mempertimbangkan faktor-faktor fundamental. Purnomo menjelaskan, asumsi US$ 35 dalam APBN-P itu ditetapkan setelah mengkonfirmasi future market yang dimana perkiraan akhir tahunnya menetapkan asumsi harga minyak US$ 35-36 per barel. "Itulah yang akhirnya menjadi asumsi APBN," ujarnya.Purnnomo mengakui perkembangan harga minyak saat ini sangat luar biasa. Namun ia memperkirakan harga minyak akan mulai turun pada April-Juni mendatang seiring datangnya musim panas. Selain itu, lanjut Purnomo, turunnya harga minyak juga dipicu komitmen sejumlah negara untuk menambah produksinya seperti Arab Saudi yang menyatakan siap untuk memproduksi 1,5 juta barel per hari (bph). Selain itu juga OPEC menambah 500 ribu barel per hari dan siap menambah stok lagi 500 ribu barel per hari yang masih akan dikonsultasikan antar pimpinan delegasi OPEC. Purnomo menyampaikan, dalam pembicaraan antar delegasi OEPC di AS, dikatakan bahwa sebenarnya harga minyak dunia saat ini sudah bukan ditentukan oleh peranan OPEC lagi dan lebih dipengaruhi faktor non fundamental di luar supply demand balance OPEC. "Sekarang suplai dan demand dunia pun telah 2 juta bph dan terjadi stock overhand dan kelebihan surplus," kata Purnomo. (qom/)

Hide Ads