"Agustus inflasi di minggu keempat cukup senang karena ada deflasi 0,04%," ujarnya di Banggar DPR/RI, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Agus menyebutkan, dengan adanya deflasi tersebut, angka inflasi sepanjang tahun ini terkendali dan diperkirakan akan di bawah angka 4%. Ini sejalan dengan target BI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, inflasi di Indonesia masih cukup tinggi.
"Tapi kalau misalnya inflasi kita sampai dengan Juli yoy 3,1%, kalau kita bandingkan dengan negara-negara ASEAN, mereka rata-rata inflasinya di bawah 1,5%, jadi di bawah 2%. Jadi memang Indonesia sudah baik di dalam inlfasi, tapi ini masih tantangan kita," ucap dia.
Agus menjelaskan, Indonesia juga harus mewaspadai adanya risiko La Nina yang bisa membuat harga-harga pangan bergejolak. Meski demikian, hingga saat ini harga-harga sudah cukup terkendali dibandingkan saat musim Lebaran lalu.
"Tetapi yang kita lihat adalah terjadi koreksi harga terus dibandingkan pada saat Lebaran," terang dia.
Agus juga menyebutkan, di tahun depan, pihaknya juga akan menjaga angka inflasi di kisaran 4% plus minus 1%. Penyesuaian harga listrik setiap tahun masih perlu diwaspadai.
"Jadi kalau seandainya akan diputuskan untuk penyesuaian harga listrik yang 900 Pa nanti akan berdampak pada inflasi. Inflasi tetap di target 4 plus minus 1%," pungkasnya. (drk/ang)