"Untuk 2017, walaupun nota keuangan 5,3%, saya revisi perkiraan 0,1% menjadi 5,2%," ujar Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Dalam rinciannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga 5,1%, konsumsi pemerintah 4,8% dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 6,1%. Ekspor dan impor diproyeksi akan positif dengan masing-masing 0,4% dan 0,8%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk nilai tukar rupiah diproyeksi 13.300/US$. Proyeksi tersebut sudah memperhitungkan kondisi global, terutama kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
"Meski ada kenaikan suku bunga oleh The Fed, tapi kita masih optimis rupiah masih bisa terkendali di Rp 13.300/US$," terang Sri Mulyani. (mkl/hns)