Pedagang Pasar Jatinegara Enggan Jual Daging Kerbau Karena Sepi Peminat

Pedagang Pasar Jatinegara Enggan Jual Daging Kerbau Karena Sepi Peminat

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Minggu, 04 Sep 2016 10:18 WIB
Ilustrasi (Foto: iStock/detikcom)
Jakarta - Perum Bulog secara resmi telah mengimpor 9.500 ton daging kerbau di tahap pertama. Masuknya daging kerbau asal India diharapkan mampu menekan harga daging sapi di pasar yang masih berada di atas Rp 100.000 per kilogram (kg). Sebanyak 9.500 ton daging sapi akan disebar ke berbagai pasar di Jabodetabek mulai awal September 2016.

Pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara mengaku belum mendapatkan pasokan daging kerbau yang telah diimpor Bulog dari India. Dayat salah satu pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara mengaku kurang berminat untuk menjual daging kerbau. Menurutnya, agak sulit untuk menjual daging kerbau ke masyarakat.

"Kerbau nggak ada di sini. Kalau kerbau peminatnya kurang, mendingan sapi," ujar Dayat saat disambangi detikFinance di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekstur daging kerbau yang keras membuat minat beli masyarakat terhadap daging kerbau rendah. Selain itu, masyarakat pun sudah terbiasa mengonsumsi daging sapi sebagai kebutuhan protein.

"Yang jadi masalahnya peminatnya ini, kalau kerbau yang beli kurang. Terus juga kan daging kerbau itu keras nggak seperti sapi," kata Dayat.

Perum Bulog akan menjual daging kerbau ke pedagang daging di pasar tradisional dengan harga Rp 56.000 per kg kemudian pedagang menjualnya lagi kepada konsumen seharga Rp 65.000 per kg.

Dayat mengatakan bahwa harga jual daging kerbau apabila dijual ke konsumen tergantung pembeli. Menurutnya harga jual yang diatur Bulog masih bisa berubah lebih tinggi lagi setelah masuk pasar.

"Kalau harga terserah yang jual. Kalau kerbau kan kurang peminatnya," jelas Dayat. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads