Mamik menyebutkan, uang tebusan yang diterima dari peserta tax amnesty di wilayah Bogor, saat ini sudah mencapai Rp200,2 miliar.
"Ini luar biasa. Respon pengusaha di Bogor luar biasa, ini harus ditingkatkan. Kami mengimbau, bagi yang belum ikut tax amnesty agar segera ikut. Karena masih ada waktu untuk priode pertama ini sampai akhir September," kata Mamik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mamik menyebut, pihaknya menargetkan dana tebusan dari peserta tax amnesty bisa mencapai Rp300 Miliar hingga akhir September nanti.
"Bogor memang wilayah yang kecil, tapi paling besar uang tebusannya, untuk Jabar (Jawa Barat). Kalau Kanwil (Jawa Barat) sendiri punya target sampai Rp1,3 Triliun," katanya.
"Makanya kita terus lakukan sosialisasi kepada para pengusaha di Bogor tentang kelebihan-kelebihan dan keuntungan mengikuti tax amnesty. Salah satunya itu tidak ada biaya untuk balik nama. Untuk pelayanan, kita juga buka setiap hari dalam seminggu. Kita juga ada kelas pajak, tempatnya di kantor kita, disitu wajib pajak bisa tanyakan soal pajak dan soal tax amnesty ini. Agar semuanya faham kemudahan dan keuntungan ikut tax amnesty," lanjut Mamik.
Sementara itu, Au Bintoro, salah satu pengusaha yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengaku sangat mendukung dengan program tax amnesty ini.
"Keuntungannya ke depan, persaingan bisnis ke depan akan semakin baik, karena terjadi keadilan antara yang bayar (pajak) dan yang tidak bayar (pajak), karena semuanya pasti bayar pajak," kata Bintoro.
Meski demikian, pengusaha yang memiliki simpanan harta di Singapura ini juga mengakui bahwa kondisi keuangan perusahan peserta tax amnesty akan sedikit terganggu. Karena uang yang seharusnya beredar di lapangan untuk kepentingan perusahaan, harus dialihkan untuk membayar pajak.
"kondisinya memang cashflow semua perusahaan dalam jangka pendek itu akan terganggu, karena semua mencari uang untuk bayar pajak (yang tertunggak), banyak uang yang seharusnya beredar di lapangan justru lari ke pajak, tapi itu hanya dalam waktu jangka pendek, saya yakin untuk kedepannya akan jadi lebih baik," kata pengusaha furniture dan perhotelan ini. (hns/hns)