Defisit Anggaran Melebar ke 2,7% Ini Rincian Utang Pemerintah dari SBN

Defisit Anggaran Melebar ke 2,7% Ini Rincian Utang Pemerintah dari SBN

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 21 Sep 2016 22:06 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah memproyeksikan defisit pada APBN Perubahan (APBN-P) 2016 melebar hingga 2,7% dari PDB yang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN). Diperkirakan dengan melebarnya defisit hingga 2,7% pemerintah harus menambah utang sekitar Rp 44 triliun.

Sebelumnya diperkirakan defisit anggaran tahun 2016 sebanyak 2,5 persen di mana pemerintah diperkirakan harus menambah utang Rp 17 triliun dengan menerbitkan gross SBN Rp 628 triliun. Sedangkan saat ini dengan melebarnya defisit anggaran hingga 2,7%, pemerintah membutuhkan pinjaman lagi sebesar Rp 27 triliun. Artinya bila ditotal diperkirakan pemerintah harus menambah utang menjadi Rp 44 triliun.

"Kami mengkaji apabila defisit lari arah ke 2,7 persen dari PDB bahwa akan ada tambahan penerbitan Rp 27 triliun lagi," kata Dirjen Pengelola Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Robert Pakpahan, di Kemenkeu, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya pemerintah akan melelang surat berharga negara demi mencapai target menutupi defisit tersebut yang dimulai pada November 2016. Selain itu pemerintah juga menyiapkan opsi lain dengan menerbitkan private placement atau pinjaman kepada pihak swasta meskipun ia meyakini lelang SBN pada November telah dirasa cukup tanpa harus menggelar lelang lagi pada Desember.

"Ini memang bisa terjadi karena pelaksanaan front loading yang kami lakukan di awal tahun telah menolong kami sehingga ketika ada pelebaran defisit kami masih punya jadwal-jadwal cost yang bisa dipakai untuk menutup pelebaran defisit," ujar Robert.

"Mudah-mudahan nggak perlu sampai 2,7%, tapi kalau sampai terjadi kami siap melakukan lelang sampai bulan November dan sumber utama adalah lelang SBN rupiah kalau ada private investmen akan kita seyogyanya jumlah ini bisa di serap pasar domestik," imbuhnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads