Anggaran Dipangkas, Bagaimana Nasib Proyek Bendungan?

Anggaran Dipangkas, Bagaimana Nasib Proyek Bendungan?

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 23 Sep 2016 07:30 WIB
Foto: Dana Aditiasari
Jakarta - Pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah tidak berpengaruh pada proyek pembangunan infrastruktur prioritas. Program pembangunan bendungan sebagai upaya pendukung ketahanan pangan terus bergulir.

Dua puluh empat bendungan yang telah dimulai pembangunannya pun terus menunjukkan perkembangan.

Data Direktorat Jenderal Sumberdaya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikutip detikFinance, Jumat (23/9/2016), menunjukkan 24 bendungan yang sedang dibangun telah mencapai perkembangan 31,90% dari sisi keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan ini didukung dengan perkembangan fisik yang telah mencapai 32,28%.

Dalam data tersebut, dirinci 24 yang sedang dibangun tersebut terdiri dari 11 bendungan lanjutan yang pembangunannya dimulai dari periode sebelumnya dan dipercepat pembangunannya.

Sementara 13 bendungan sisanya adalah bendungan baru yang dibangun sejak awal periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak akhir tahun 2014.

Berikut rinciannya:
  1. Bendungan Paya Seunara, realisasi fisik mencapai 100%, realisasi keuangan 100%.
  2. Bendungan Merangkayu, realisasi fisik mencapai 100%, realisasi keuangan 100%.
  3. Bendungan Kuningan, realisasi fisik mencapai 25,20%, realisasi keuangan 24,90%.
  4. Bendungan Bendo, realisasi fisik mencapai 19,19%, realisasi keuangan 19,19%.
  5. Bendungan Gongseng, realisasi fisik mencapai 21,10%, realisasi keuangan 20,90%.
  6. Bendungan Tukul, realisasi fisik mencapai 14,35%, realisasi keuangan 11,77%.
  7. Bendungan Gondang, realisasi fisik mencapai 32,54%, realisasi keuangan 32,02%.
  8. Bendungan Pidekso, realisasi fisik mencapai 9,28%, realisasi keuangan 7,77%.
  9. Bendungan Tugu, realisasi fisik mencapai 53,81%, realisasi keuangan 53,54%.
  10. Bendungan Teritip, realisasi fisik mencapai 87,14%, realisasi keuangan 81,57%.
  11. Bendungan Karalloe, realisasi fisik mencapai 9,16%, realisasi keuangan 14,95%.
  12. Bendungan Kuereto, realisasi fisik mencapai 18,5%, realisasi keuangan 18,87%.
  13. Bendungan Karian, realisasi fisik mencapai 16,24%, realisasi keuangan 18,84%.
  14. Bendungan Logung, realisasi fisik mencapai 31,56%, realisasi keuangan 28,34%.
  15. Bendungan Raknamo, realisasi fisik mencapai 67,90%, realisasi keuangan 54,72%.
  16. Bendungan Lolak, realisasi fisik mencapai 14,59%, realisasi keuangan 20,06%.
  17. Bendungan Bintang Bano, realisasi fisik mencapai 12,80%, realisasi keuangan 9,82%.
  18. Bendungan Tanju, realisasi fisik mencapai 31,26%, realisasi keuangan 22,25%.
  19. Bendungan Mila, realisasi fisik mencapai 31,26%, realisasi keuangan 22,25%.
  20. Bendungan Passeloreng, realisasi fisik mencapai 30,41%, realisasi keuangan 20,06%.
  21. Bendungan Rotiklot, realisasi fisik mencapai 22,53%, realisasi keuangan 20,06%.
  22. Bendungan Tapin, realisasi fisik mencapai 5,15%, realisasi keuangan 18,89%.
  23. Bendungan Muara Sei Gong, realisasi fisik mencapai 7,75%, realisasi keuangan 12,26%.
  24. Bendungan Sindang Heula, realisasi fisik mencapai 6,02%, realisasi keuangan 15,83%.
Seperti diketahui, anggaran Kementerian PUPR terkena pemangkasan Rp 6,98 triliun di tahun ini. (dna/wdl)

Hide Ads