Capai 67,9%, Ini Penampakan Bendungan Raknamo

Jakarta - Alat berat hilir mudik di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi lokasi pembangunan proyek Bendungan Raknamo senilai Rp 782 miliar. Pembangunannya sendiri telah mencapai 67,9%.

Dari dokumentasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikutip detikFinance, Jumat (23/9/2016), tampak konstruksi tubuh bendungan sudah mulai berdiri.

Tubuh bendungan yang dibangun tersebut merupakan bangunan berupa beton solid yang akan membendung air dari sungai Noel Puamas, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefete, Kabupaten Kupang, NTT.

Pekerjaan ini sendiri melanjutkan pekerjaan pembangunan infrastruktur pendukung bendungan yang sudah lebih awal rampung. Pekerjaan yang sudah selesai dilakukan meliputi pembangunan terowongan pengelak dan pondasi bangunan bendungan.

Terowongan pengelak ini berfungsi membelokkan aliran air sungai sehingga tidak mengganggu proses pembangunan tubuh bendungan.



Adapun tubuh bendungan yang sedang dibangun akan memiliki ukuran, tinggi 36,2 meter membentang 438 meter. Bila tubuh bendungan rampung dibangun, kegiatan selanjutnya adalah melakukan uji coba ketahanan tubuh bendungan.

Dengan luas area genangan bendungan mencapai 147,3 hektar, Bendungan Raknamo bisa menampung air mencapai 14 juta meter kubik.

Keberadaan Bendungan Raknamo diharapkan bisa membantu menuntaskan permasalahan penyediaan air baku di Kabupaten Kupang dan pengembangan daerah irigasi di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak dapat teratasi.


Selain menampung air untuk penyediaan air baku dan pengairan sawah dan irigasi, bendungan ini diharapkan bisa menanggulangi permasalahan banjir. Selain itu juga bisa diberdayakan untuk pembangkit listrik.

Adapun pada bendungan ini rencananya akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 0,216 Mega Watt. (dna/ang)